Bagikan:

YOGYAKARTA – Indonesia diprediksi akan mengalami resesi ekonomi. Pemicunya beragam, salah satunya adalah adanya perang antara Rusia dan Ukraina yang memicu guncangan ekonomi. Kondisi resesi yang diperkirakan melanda Indonesia berdampak pada seluruh lapisan masyarakat, khususnya sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Lalu, apa saja dampak resesi ekonomi bagi UMKM?

Dampak Resesi Ekonomi Bagi UMKM

Dalam situs sikapiuangmu.ojk.go.id, resesi ekonomi adalah sebuah kondisi dimana ekonomi sebuah negara sedang memburuk. Hal itu ditandai dengan adanya penurunan produk domestik bruto (PDB), pengangguran yang kian bertambah, hingga terjadi pertumbuhan ekonomi riil negatif selama dua kuartal berturut-turut.

Resesi berkaitan langsung dengan kegiatan jual beli, oleh karenanya dampaknya akan sangat dirasakan oleh UMKM. Adapun dampak resesi untuk UMKM secara umum adalah sebagai berikut.

  1. Harga Produksi Naik

Resesi berdampak pada kenaikan harga produksi yang akan dirasakan di sektor bisnis. Kenaikan harga produksi berpotensi mengguncang ketahanan UMKM dengan modal kecil. Kenaikan harga produksi bisa terjadi selama beberapa bulan atau selama periode tertentu.

  1. Produk Sulit Terjual

Dampak lain dari resesi adalah penjualan produk UMKM semakin melemah. Hal ini dipicu oleh banyak hal, salah satunya adalah menurunnya daya beli masyarakat. Penurunan terjadi karena pasar lebih memilih menyimpan uang dan tidak melakukan kegiatan yang sifatnya konsumtif untuk sementara waktu.

  1. Terjadi Pengurangan Pekerja

Karena harga produksi naik dan produk sulit terjual, salah satu strategi yang bisa dilakukan untuk mengurangi beban biaya operasional adalah dengan melakukan pemangkasan pekerja. Sebagian UMKM terpaksa mengambil opsi ini untuk menyelamatkan bisnis agar tetap berjalan.

  1. Arus Kas Tak Stabil

Arus kas UMKM menjadi tidak stabil. Pengeluaran bisa lebih besar dipanding pendapatan sehingga arus kas menjadi tidak sehat.

Hal ini bisa diatasi dengan berbagai cara, mulai dari mengurangi kualitas produk, menaikkan harga produk, mengurangi beban operasional, dan masih banyak lagi.

Cara Menghadapi Resesi untuk UMKM

UMKM memiliki peran penting untuk menjaga ekonomi sebuah negara tetap berjalan. Oleh karenanya pemerintah terus menjaga keberlangsungan UMKM dengan menggelontorkan berbagai bantuan. Sedangkan untuk pemilik UMKM, ada beberapa hal yang bisa dilakukan yakni sebagai berikut.

  1. Kelola Keuangan dengan Baik

Pemilik UMKM harus mampu melakukan pengelolaan keuangan dengan baik dan hati-hati agar tidak terjadi kebangkrutan.

  1. Manfaatkan Akses Permodalan dari Pemerintah

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, Pemerintah menjaga keberlangsungan UMKM dengan menyediakan akses modal melalui perbankan.

Program ini tak bisa berjalan tanpa kesadaran pemilik UMKM sendiri. Pebisnis diharapkan mampu memanfaatkan modal dari pemerintah dengan baik sebagai kekuatan tambahan untuk bisnis UMKM mereka.

  1. Manfaatkan Teknologi untuk Pemasaran

Hingga saat ini masih banyak UMKM yang belum memanfaatkan teknologi dengan baik, khuhsusnya teknologi jaringan internet.

UMKM harus bisa memasarkan produknya melalui media sosial agar daya jangkau yang didapat bisa lebih luas sehingga neraca penjualan tetap baik.

  1. Hindari Hutang Tidak Produktif

Pemilik UMKM tidak disarankan untuk mengambil hutang tidak produktif. Sebaliknya, hutang produktif bisa jadi jalan keluar bagi UMKM untuk tetap bertahan di tengah resesi.

Utang produktif misalnya, peminjaman modal untuk pembelian mesin produksi. Bisa juga hutang untuk menambah tim digital marketing.

Sedangkan utang tidak produktif seperti pembelian mobil yang tujuannya hanya untuk gaya hidup, atau ponsel untuk gaya hidup, dan masih banyak lagi.

Itulah informasi terkait dampak resesi ekonomi bagi UMKM. Untuk mendapatkan informasi menarik lain kunjungi VOI.ID.