Peringatan dari Sandiaga Uno: Efek Resesi Ekonomi Sudah Terasa
Tangkap layar Sandiaga Uno. (Mery Handayani/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Pendiri OK OCE Indonesia Sandiaga Salahuddin Uno mengungkap, bahwa efek dari resesi ekonomi yang akan menghantam Indonesia sudah mulai terasa di akhir kuartal III tahun ini. Salah satunya adalah hilangnya lapangan pekerjaan.

Efek resesi ini, kata Sandi, dilihatnya langsung di lapangan. Sebab, dia mengaku, banyak turun ke bawah untuk berkomunikasi dengan mitra OK OCE di situasi pandemi COVID-19 ini.

"Beban ekonomi semakin sulit. Kebetulan saya banyak turun bersama dengan UMKM gerakan OK OCE, Rumah Siap Kerja dan kita sudah merasakan resesi yang mulai kita rasakan dalam hal kehilanngan pekerjaan," tuturnya, dalam acara penandatanganan nota kesepahaman 'Seribu Teknopreneur, Sejuta Pekerjaan' secara daring, Senin, 28 September.

Sekadar informasi, pada kuartal II tahun ini perkonomian nasional terkontraksi cukup dalam yakni minus 5,32 persen. Pemerintah melalui Kementerian Keuangan memprediksi kuartal II ekonomi Indonesia akan minus 2,9 persen hingga minus 1,0 persen.

Artinya, jika prediksi pemerintah terjadi pertumbuhan ekonomi masih berada zona negatif maka resesi ekonomi akan terjadi. Sebab, di dalam ilmu ekonomi, suatu negara bisa disebut mengalami resesi jika ekonominya minus dalam dua kuartal berturut-turut. Penentu Indonesia masuk atau tidak dalam jurang resesi ada di kuartal III tahun ini.

Menurut Sandi, efek buruk resesi ekonomi mulai terasa di sejumlah sektor perekonomian. Baik sektor utama hingga usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

"Saudara-saudara kita kehilangan mata pencaharian terutama di beberapa sektor utama dan UMKM," katanya.

Sandi mengatakan, pandemi COVID-19 telah mengubah tata kehidupan masyarakat secara menyeluruh. Mulai dari pola konsumsi, pola kerja hingga pola kebutuhan. Karena itu, ia berharap, inovasi dapat menjadi solusi dalam membangun kembali ekonomi Indonesia yang tertekan karena pandemi.

"Ini adalah kesempatan kita berinovasi dan membangun ekosistem kewirasuahaan yang lebih kondusif," tuturnya.