Bagikan:

YOGYAKARTA – Resesi jadi momok yang menakutkan bagi semua negara termasuk Indonesia.

Ekonomi dunia yang tidak baik-baik saja membuat pemerintah terus bekerja keras untuk memperkecil risiko resesi. Sebagai rakyat, kenali pengertian, penyebab dan dampak resesi ekonomi hingga langkah apa yang bisa Anda lakukan saat ini.

Pengertian, Penyebab dan Dampak Resesi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBB) resesi adalah kelesuan dalam kegiatan dagang, industri, dan sebagainya. Selain itu, bisa pula diartikan sebagai menurunnya kegiatan dagang.

Pengertian Resesi Ekonomi

Dalam The Economic Times menjelaskan bahwa resesi adalah sebuah perlambatan atau kontraksi besar-besaran dalam aktivitas ekonomi. Penurunan pengeluaran yang tinggi umumnya mengarah pada resesi.

Dikutip dari Gramedia, penurunan aktivitas ekonomi yang memicu resesi dimulai dari berbulan-bulan hingga tahunan. Artinya ada kontraksi besar-besaran dalam kegiatan ekonomi.

Di laman sikapiuangmu.ojk.go.id, resesi ekonomi diartikan sebagai suatu kondisi di mana perekonomian suatu negara tengah memburuk yang ditandai dengan adanya penurunan produk domestik bruto (PDB), jumlah pengangguran bertambah, dan pertumbuhan ekonomi riil negatif selama dua kuartal berturut-turut.

Penyebab Resesi Ekonomi

Resesi ekonomi dipicu oleh berbagai hal yang berkaitan dengan ekonomi. Secara umum penyebabnya adalah sebagai berikut.

  1. Inflasi

Inflasi adalah kondisi di mana harga suatu barang meningkat secara terus menerus selama periode tertentu. Inflasi akan membuat daya beli masyarakat melemah, kemudian berdampak pada kegiatan ekonomi yang tidak berjalan. Inflasi yang berlebihan dalam suatu negara akan sangat berbahaya karena berpotensi membawa resesi.

  1. Guncangan Ekonomi

Kegiatan ekonomi yang berhenti secara ekstrem jadi hal yang sangat berbahaya untuk sebuah negara. Kejadian ini terjadi saat pandemi COVID-19. Banyak negara mengalami kelumpuhan ekonomi yang berpotensi mengundang resesi.

  1. Deflasi

Deflasi adalah sebuah kondisi di mana harga barang atau jasa mengalami penurunan ekstrem. Kondisi ini merupakan lawan dari inflasi. Meski demikian kondisi tersebut juga tak kalah berbahaya karena mampu merugikan penyedia barang dan jasa. Saat mengalami kerugian, aktivitas produksi akan berkurang dan daya beli masyarakat ikut melemah.

  1. Teknologi

Penyebab inflasi bisa dipicu oleh penerapan teknologi baru. Hal ini terjadi pada teknologi yang mampu menggantikan tenaga kerja buruh dan muncul pengangguran besar-besaran. Saat banyak orang kehilangan mata pencarian daya beli akan lemah dan ekonomi akan terhenti.

  1. Gelembung Aset

Gelembung aset adalah kondisi di mana harga aset naik secara ekstrem dan membuat banyak pemilik aset tanpa berpikir panjang langsung melakukan penjualan. Hal ini memicu resesi karena secara langsung menghancurkan pasar. Oleh karenanya pemilik aset tidak dianjurkan untuk terpancing dengan kondisi demikian.

Dampak Resesi Ekonomi

Resesi menjadi sebuah kondisi yang perlu dihindari bahkan diantisipasi. Dampak resesi bisa dialami oleh seluruh masyarakat. Adapun dampaknya adalah sebagai berikut.

  1. Pengangguran naik
  2. Hutang negara naik
  3. Pendapatan negara turun
  4. Kesejahteraan masyarakat turun
  5. Banyak perusahaan bangkrut
  6. Banyak pemecatan pekerja
  7. Daya beli turun

Cara Menghadapi Resesi

Sebagian besar negara saat ini terancam mengalami resesi termasuk Indonesia. Untuk mempersiapkan kondisi tersebut ada beberapa cara yang bisa dilakukan oleh masyarakat yakni sebagai berikut.

  1. Kelola pendapatan dengan baik
  2. Jangan boros
  3. Siapkan dana darurat
  4. Hindari hutang
  5. Siapkan asuransi
  6. Lakukan investasi yang menguntungkan

Itulah informasi terkait penyebab dan dampak resesi ekonomi. Untuk mendapatkan informasi menarik lain kunjungi VOI.ID.