Bagikan:

JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memuji program pengendalian inflasi Kota Makassar dengan memanfaatkan program lorong wisata (longwis) melalui penanaman pohon cabai oleh warga.

"Jadi sebenarnya pengendalian inflasi bisa dilakukan dengan cara yang sederhana, dan pak wali melakukan hal itu dengan baik dan didukung masyarakat setempat," ujarnya di Makassar, dikutip dari Antara, Senin 10 Oktober.

Ganjar Pranowo mengatakan saat ini Indonesia tengah bersiap untuk menghadapi ancaman resesi akibat kenaikan inflasi yang sangat tinggi.

Namun dengan adanya program lorong wisata oleh Wali Kota Makassar Ramdhan Pomanto membuat Makassar menjadi salah satu daerah di Indonesia paling siap menghadapi ancaman resesi.

Ganjar menyebutkan harga cabai yang tinggi menjadi salah satu penyumbang kenaikan inflasi begitu pula dengan bawang merah. Sehingga menurutnya, apa yang telah dilakukan Danny Pomanto sangat patut untuk dicontoh.

Di mana di lorong wisata, masyarakat yang tergabung dalam kelompok wanita tani (KWT) menanam komoditi pangan seperti cabai, tomat, pakcoy, kangkung, selada, sawi, bawang, hingga padi. Ada juga budidaya lobster air tawar, ikan nila, dan ikan lele.

"Saya melihat kegiatan KWT, menanam, mengoptimalkan lahan, sampai berdagang, menurut saya ini pemberdayaan yang bagus dan perlu untuk dicontoh," katanya.

Sementara itu, Wali Kota Makassar Ramdhan Pomanto ikut mendampingi Gubernur Jateng Ganjar Pranowo berkeliling lorong wisata dan menyaksikan tanaman pangan yang dikelola langsung oleh masyarakat setempat. Keduanya bahkan berkesempatan memanen cabai dan ikan nila.

Di hadapan Ganjar, Danny Pomanto menerangkan lorong wisata merupakan program unggulan Pemkot Makassar dengan menyasar 1.095 lorong wisata tahun ini dan 5.000 hingga 2026.

"Visi-Misi kami ada 5.000 lorong wisata yang menjadi pembangkit ekonomi masyarakat kecil," ungkapnya.

"Jadi lorong wisata ini adalah serial lorong, periode pertama saya ada lorong garden dan sekarang kita kembangkan menjadi lorong wisata. Bahkan kita tambah dengan komoditi berdaya saing tinggi, seperti lobster air tawar," tambah Danny.

Dengan adanya respon positif dari Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Danny Pomanto berharap program lorong wisata menjadi contoh secara nasional.

"Saya kira ini bisa menjadi contoh Indonesia dan ini adalah gerakan nasional. Di Bali kemarin waktu pertemuan itu sudah disampaikan tanam cabai, tanam bawang, dan itu kita sudah lakukan sejak 2015 lalu. Kita mau sampaikan ke nasional lewat pak Ganjar bahwa Makassar sudah melakukan itu," bebernya.

Pada kesempatan itu turut hadir pula Asisten I Andi Muh Yasir, Kepala Dinas Perikanan dan Pertanian Evy Aprialty, Kepala Dinas Koperasi Sri Sulsilawati, Kepala Dinas Pariwisata Muhammad Roem, dan camat se-Kota Makassar.