Bagikan:

YOGYAKARTA – Apa itu abrasi? Abrasi air laut terjadi di Pulau G yang merupakan hasil reklamasi. Gara-gara abrasi, daratan hasil reklamasi di pulau tersebut kini hanya tersisa 1,7 hektare dari lahan eksisting 10 hektare.

"Pulau G itu rencana luasnya 161 hektare, sudah ada tanggul-tanggul tapi belum diisi urugan. Sekarang eksistingnya baru 10 hektare, malah sekarang tergerus ombak itu tinggal 1,7 hektare," kata Sekretaris Komisi D DPRD DKI Jakarta Syarif dilansir ANTARA, Sabtu, 24 September.

Lantas, apa yang dimaksud dengan abrasi? Simak informasi selengkapnya berikut ini.

Apa Itu Abrasi

Menyadur laman resmi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI, abrasi adalah proses alam yang berupa pengikisan tanah di daerah pesisir pantai yang disebabkan karena ombak atau arus laut. Abrasi juga dikenal dengan istilah erosi pantai.

Pengertian abrasi juga termuat dalam Undang-undang No. 24 Tahun 2007. Di dalamnya dijelaskan bahwa abrasi adalah proses pengikisan yang terjadi akibat gelombang dan arus laut yang merusak. Penyebab munculnya fenomena adalah karena keseimbangan alam yang terganggu di wilayah tersebut.

Pengikisan yang terjadi kemudian menyebabkan berkurangnya daerah pantai yang merupakan wilayah berbatasan langsung dengan laut.

Pengertian Abrasi Menurut Para Ahli

Terdapat beberapa pendapat soal pengertian abrasi menurut para ahli, di antaranya:

  1. Aditya Pebriansyah

Menurut Aditya Pebriansyah, abrasi merupakan proses pengikisan tanah yang disebabkan oleh hantaman gelombang laut, air glister, atau angin yang ada disekitarnya.

  1. Wibowo

Sedangkan menurut Wibowo, abrasi adalah proses terkikisnya batuan atau material keras seperti dinding atau tebing batu yang biasanya diikuti oleh longsoran dan runtuhan material di pantai.

Faktor Penyebab Abrasi

Penyebab abrasi bisa dikarenakan berbagai macam hal. Akan tetapi, menurut informasi dari laman resmi KKP, ada dua faktor penyebab terjadinya abrasi. Berikut poin-poinnya:

  1. Faktor alam

Faktor alam adalah fenomena yang disebabkan oleh siklus atau hal-hal organik seperti:

  • Pasang surut air laut ketika bulan purnama
  • Angin di atas lautan
  • Gelombang laut atau arus laut yang merusak.

Abrasi yang disebabkan oleh faktor alam dapat dihindari karena pasti terjadi. Namun abrasi karena alam bisa diantisipasi dengan beberapa cara seperti membangun tanggul atau menanam bakau di garis pantai.

  1. Faktor manusia

Sedangkan abrasi yang disebabkan manusia adalah fenomena yang terjadi akibat rangkaian perilaku yang dilakukan baik secara tidak sengaja maupun tidak hingga menyebabkan pengikisan pantai.

Perilaku manusia yang memicu terjadinya abrasi seperti:

  • Eksploitasi terhadap laut
  • Pembangunan di sekitar Pantai yang menyalahi aturan yang kemudian memancing gelombang besar hingga mengikis Pantai.
  • Pemanasan global juga bisa jadi pemicu abrasi pantai karena berkaitan dengan perubahan cuaca ekstrem di laut maupun di darat.
  • Penambangan pasir dalam skala besar. Pasir Pantai yang diambil secara besar-besaran akan membuat pasir Pantai berkurang sangat cepat, sehingga gelombang laut akan mudah menghantam daerah pesisir pantai.

Dampak Abrasi

Dampak yang ditimbulkan abrasi tidak hanya menimpa daratan namun juga lautan secara langsung. Beberapa dampaknya adalah sebagai berikut:

  • Garis pantai menyusut
  • Daratan makin berkurang dan menggusur pemukiman pesisir
  • Rusaknya hutan bakau
  • Memancing bencana besar lainnya seperti bajir rob
  • Sumber daya laut rusak
  • Nelayan terganggu karena dermaga mengalami kerusakan

Cara Mengatasi Abrasi

Sebagai manusia ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk mencegah sekaligus mengatasi abrasi agar tak semakin parah yakni sebagai berikut.

  • Menanam pohon bakau di kawasan pantai. Hal ini dilakukan untuk menahan gelombang dan arus laut yang akan membawa pasir dan tanah.
  • Memperbanyak dan menjaga terumbu karang untuk memecah gelombang sehingga hantaman ke pantai tak terlalu merusak.
  • Menghentikan aktivitas penambangan pasir
  • Memberi proteksi tambahan di kawasan sekitar pantai, bisa berupa pemecah ombak buatan atau bronjong kawat.
  • Melarang pembangunan besar-besaran di pantai

Contoh Kasus Abrasi di Indonesia

  1. Abrasi di wilayah pesisir Penajam Paser Utara

Salah satu contoh kasus abrasi di Indonesia terjadi di Wilayah Pesisir Penajam Paser Utara. Pengikisan atau erosi tersebut terjadi karena gelombang dan arus laut (pasang surut air laut) menyebabkan garis pantai rusak.

Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur bahkan meminta bantuan kepada Pemerintah Pusat untuk menangani kejadian tersebut.

Dikutup dari VOI, abrasi yang terjadi di wilayah tersebut menyebabkan garis pantai dengan pemukiman semakin dekat. Sebagai upaya penanganannya, Pemkab setempat melakukan penanaman bakau (mangrove).

  1. Abrasi di Laut Minahasa Selatan

Pada 15 Juni 2022, Pantai di Kelurahan Bitung, Kecamatan Amurang, Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara mengalami abrasi. Akibatnya, bibir Pantai sepanjang 75 meter terkikis dan menyebabkan jembatan penghubung antara Bitung dengan Uwuran ambruk.

Tak cukup sampai disitu, kejadian abrasi air laut juga mengakibatkaan 10 rumah warga roboh hingga hanyut. Dua kafe dan tiga peninapan di sekitar lokasi juga ikut hanyut.

Selain informsi tentang apa itu abrasi dan contoh kasusnya, dapatkan informasi menarik lain di VOI.ID.