Negara-Negara Mitra Dagang Resesi, Indonesia Menyusul?
Ilustrasi. (Angga Nugraha/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Negara-negara yang menjadi mitra dagang Indonesia satu per satu masuk jurang resesi akibat dari dampak negatif COVID-19. Seperti, Korea Selatan, Amerika Serikat, Hong Kong kemudian menyusul Singapura yang semakin parah resesinya di kuartal kedua. Terbaru, Inggris juga resmi masuk resesi.

Bagaimana dampak resesi yang dialami negara-negara mitra dagang tesebut terhadap perekonomian Indonesia? Ekonom Indef Bhima Yudhistira mengatakan, resesi yang di alami negara-negara yang menjadi mitra dagang Indonesia membawa dampak pada perekonomian nasional. Salah satunya, dari sisi investasi.

"Dampak resesi di negara seperti AS, Inggris, Singapura, Hong Kong dan Korea Selatan akan mempengaruhi beberapa aspek ekonomi Indonesia. Negara yang sudah mengumumkan resesi di kuartal II 2020 ini adalah negara yang termasuk ke dalam top 5 negara asal investasi asing terbesar di Indonesia," katanya, saat dihubungi VOI, di Jakarta, Kamis, 13 Agustus.

Bhima mengatakan, Singapura, dan Hong Kong adalah negara titik masuk keuangan dunia. Bahkan, perusahaan asing yang berada di Indonesia berkantor pusat di Singapura dan Hong Kong.

"Jika negara asal investasinya terganggu resesi maka keputusan investasi di Indonesia bisa tertunda sampai ada tanda pemulihan yang pasti," tuturnya.

Lebih lanjut, Bhima mengatakan, dampak dari tertundanya investasi yang masuk ke Indonesia akan berimbas pada serapan tenaga kerja dari investasi asing atau PMA. Menurut dia, serapan tenaga kerja pasti akan menurun di sepanjang tahun 2020.

Perdagangan Tertekan

Dari sisi perdagangan, kata Bhima, negara di kawasan Asia yang masuk jurang resesi juga punya peran strategis sebagai titik masuk atau hub produk ekspor Indonesia sebelum masuk ke nagara China.

"Apakah mungkin permintaan ekspor Indonesia ikut turun karena Hong Kong dan Singapura minus growth-nya? Ini risiko yang mungkin terjadi," katanya.

Bhima berujar, neraca dagang Indonesia meskipun surplus tapi mencerminkan adanya tekanan pada sisi ekspor sepanjang periode Januari hingga Juni 2020 minus 5,49 persen year on year (yoy).

Devisa dari Pekerja Migran Indonesia Berkurang

Dampak lain yang akan dirasakan Indonesia, kata Bhima, dari resesi yang dialami Hong Kong dan Singapura ini akan memberi efek ke tenaga kerja Indonesia. Sebab, kedua negara ini berperan sebagai kontributor penting devisa.

"Resesi juga berdampak ke kesejahteraan pekerja migran di Hong Kong dan Singapura. Kiriman uang ke keluarga yang ada di Indonesia atau remintansi juga berkurang, yang rugi juga keluarga pekerja migran di Indonesia akibat resesi global. Ujungnya ke daya beli masyarakat khususnya di daerah asal TKI," katanya.

Sulit Lolos dari Resesi Seperti China

Kuartal III menjadi penentu akan kah Indonesia masuk ke jurang resesi atau tidak. Namun, Bhima mengatakan, Indonesia akan sulit lolos dari resesi seperti yang di alami China. Sebab, penanganan COVID-19 di Indonesia tidak serius.

"Untuk keluar dari resesi seperti China sulit sekali. Karena china berhasil lakukan aksi untuk tangani pandemi dengan serius. Sementara kasus positif yang terkonfirmasi di Indonesia terus meningkat diatas 129 ribu kasus. Jadi tidak ada pemulihan tanpa terlebih dulu fokus atasi pandemi," ucapnya.