Kemenkes: Indonesia Berisiko Tinggi Alami KLB Polio
Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Maxi Rein Rondonuwu. (Foto: Tangkapan Layar YouTube)

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkap ada 30 provinsi di Tanah Air yang rawan masuk kriteria tinggi kejadian luar biasa (KLB) polio. Salah satu provinsi itu adalah Aceh.

"Kalau lihat 30 provinsi dan 415 kabupaten/kota semua masuk kriteria high risk untuk cakupan (imunasi, red) polio yang rendah semuanya. Jadi, Indonesia high risk untuk terjadinya KLB Polio," kata Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Maxi Rein Rondonuwu dalam konferensi pers yang ditayangkan di YouTube Kemenkes RI, Sabtu, 19 November.

Maxi kemudian menjelaskan, kasus polio juga saat ini sudah ditemukan di Aceh. Kata dia, seorang anak berusia tujuh tahun dua bulan mengalami gejala kelumpuhan di Kabupaten Pidie.

Setelah didatangi petugas dari Kemenkes, diketahui anak itu mulai sakit pada 6 Oktober. "Kemudian dia merasa sakit, biasa, ada panas dan flu. Gejala awalnya," ungkap Maxi.

Selanjutnya, gejala onset lumpuh pada tungkai dirasakan anak tersebut pada 9 Oktober. Setelah kejadian ini, Maxi bilang si anak dibawa ke RSUD TCD Sigil pada 18 Oktober.

"Kemudian tanggal 21-22 Oktober dokter anak mencurigai dia polio dan diambil dua spesimen yang dikirim ke provinsi dan ke Jakarta," jelasnya.

Berikutnya, setelah sampel diuji didapati anak tersebut positif polio tipe dua pada 10 November. Pemeriksaan dilakukan dengan metode Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR).

Maxi memerinci anak itu mengalami kondisi pengecilan di otot paha dan betis. Selain itu, dia juga tidak pernah mendapatkan imunisasi.

"Tidak memiliki riwayat imunisasi dan tidak memiliki riwayat perjalanan atau kontak dengan pelaku perjalanan," tegasnya.

Meski begitu, anak itu kini dalam pemulihan. Maxi mengungkap anak tersebut sudah bisa berjalan walaupun tertatih.

"Cuma memang dia tidak ada obat, dia hanya akan difisioterapi untuk mempertahankan massa ototnya," pungkas Maxi.