Bagikan:

JAKARTA - Perusahaan dari grup Sinarmas milik mendiang konglomerat Eka Tjipta Widjaja, Golden Energy and Resources Ltd (GEAR) menambah kepemilikan pada Golden Investments (Australia) Pte Ltd atau GIAPL, yang memiliki aset tambang batu bara di Queensland, Australia. GEAR menggelontorkan dana sekitar 30 juta dolar AS pada aksinya ini.

Pada transaksi ini, GEAR telah menandatangani perjanjian pembelian saham dengan Acsend Investment Fund SPC untuk mengakuisisi kepemilikan Ascend Global sekitar 20,33 persen saham dalam GIAPL. Saat ini GEAR baru menguasai 79,67 persen saham GIAPL.

Dengan transaksi akuisisi, maka GEAR akan mengendalikan seluruh atau 100 persen saham GIAPL. Adapun GIAPL memiliki sekitar 75,33 persen dari total saham Stanmore Resources, emiten yang tercatat di Bursa Efek Australia.

"Akuisisi diharapkan selesai dalam waktu tujuh hari kerja sejak tanggal pengumuman ini dan setelah selesai, GIAPL akan menjadi anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh GEAR," tulis manajemen GEAR di Bursa Efek Singapura (SGX), dikutip Minggu 12 Desember.

GEAR akan membayar secara tunai kepada Ascend Global untuk akuisisi GIAPL senilai 30 juta dolar AS. Akuisisi ini diperkirakan tidak berdampak material pada laba per saham GEAR dan diperkirakan akan mengakibatkan penurunan aset berwujud bersih konsolidasian perseroan sebesar sekitar 6,4 persen untuk tahun buku berjalan yang berakhir pada 31 Desember 2021.

Ascend Global adalah pihak ketiga independen yang tidak terkait dengan salah satu direktur ataupun pemegang saham GEAR. Stanmore Coal yang dikendalikan GEAR melalui GIAPL sempat membeli tambang batu bara Millennium and Mavis Downs Mine yang berlokasi di Moranbah, Queensland, Australia pada Juli 2021

Transaksi ini dilakukan melalui perusahaan patungan antara Stanmore dan M Resources, yakni MetRes Pty Ltd. Tambang batu bara Millennium and Mavis Downs Mine dibeli dari Peabody Energy Australia.

Tambang Millennium and Mavis Downs terletak di sekitar Moranbah, dekat proyek Isaac Downs Stanmore Coal.

Adapun tambang tersebut secara historis menghasilkan batu bara kokas keras tingkat HCC64 dan batu bara berkalori tinggi. Hal ini dinilai menjadi produk pelengkap tambang Stanmore Coal yang telah ada.