JAKARTA - Ada kabar gembira untuk para investor di pasar modal. Perusahaan Sinar Mas Group milik konglomerat Eka Tjipta Widjaja, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) berencana melakukan pemecahan saham atau stock split, dengan rasio 1:10.
Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Rabu 17 November, manajemen DSSA menyampaikan, nilai nominal saham perseroan setelah stock split adalah Rp25 per saham, dari sebelumnya Rp250 per saham.
"Stock split ini diharapkan dapat meningkatkan minat investor untuk membeli saham perseroan, meningkatkan jumlah pemegang saham perseroan, meningkatkan likuiditas saham perseroan, dan mendukung pertumbuhan nilai perseroan," tulis Manajemen DSSA.
Selain itu, dengan stock split ini, jumlah saham perseroan yang beredar akan bertambah menjadi 7.705.523.200 saham, dari sebelumnya 770.552.320 saham. Untuk menjalankan aksi korporasi ini, DSSA rencananya akan melakukan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 22 Desember 2021.
Sebagai informasi, pada penutupan perdagangan Selasa 16 November, saham DSSA tercatat ditutup terkoreksi 300 poin atau 0,60 persen ke level Rp49.975. Saham DSSA saat ini menjadi salah satu saham termahal yang diperdagangkan di BEI.
Dengan estimasi penutupan Selasa, harga saham DSSA diperkirakan akan berada di level Rp4.997 per saham setelah stock split dilakukan. Namun, tentunya harga pelaksanaan stock split ditentukan selepas RUPSLB.
Adapun sejak awal tahun hingga saat ini, saham DSSA tercatat telah mengalami kenaikan 214,22 persen. Saham ini memiliki kapitalisasi pasar senilai Rp38,74 triliun, dengan PER 30,42 kali.
BACA JUGA:
Melambungnya saham DSSA tak lepas dari peningkatan harga batu bara dan rencana entitas usaha mengakuisisi aset tambang di Australia. Pada Senin 8 November, manajemen DSSA mengumumkan bahwa perusahaan melalui anak usahanya berencana melakukan akuisisi Dampier Coal dengan nilai pembayaran 1,35 miliar dolar AS yang terdiri dari tiga tahap, atau sekitar Rp18,9 triliun (estimasi kurs Rp14.000 per dolar AS).
DSSA melalui anak usahanya, Stanmore Resources Limited, menandatangani perjanjian jual beli dengan BHP Minerals Pty Ltd (BHP) melalui kedua entitas anak usahanya, mengakusisi seluruh saham Dampier Coal (Qld) Pty Ltd (Dampier Coal).
Adapun, rencana transaksi pembelian dilakukan saham tersebut dilakukan oleh Stanmore SMC Holdings Pty Ltd (SMC) yang merupakan entitas anak Stanmore, dan BHP Mitsui Coal Pty Ltd (BMC) yang memiliki hubungan rencana perolehan 80 persen kepentingan ekonomi dengan BHP.
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk merupakan perusahaan yang berbasis di Indonesia yang utamanya bergerak dalam pertambangan dan perdagangan batu bara. Melalui anak perusahaannya, Perusahaan menjalankan bisnisnya yang diklasifikasikan menjadi empat sektor: pertambangan dan perdagangan batu bara, pembangkitan listrik dan uap, perdagangan bahan kimia serta infrastruktur dan multimedia.