Perusahaan dari Sinar Mas Milik Konglomerat Eka Tjipta Widjaja Ini Gelontorkan Rp18,9 Triliun Akuisisi Dampier Coal yang Punya Tambang di Australia
Ilustrasi. (Foto: Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Perusahaan dari Grup Sinar Mas, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) melalui anak usahanya berencana mengakuisisi Dampier Coal. Adapun nilai pembayaran dari aksi ini mencaoai 1,35 miliar dolar AS yang terdiri dari tiga tahap, atau sekitar Rp18,9 triliun (kurs Rp14.000 per dolar AS).

Dalam keterangan resmi DSSA, yang dikutip Selasa 9 November, perusahaan milik konglomerat Eka Tjipta Widjaja ini melalui anak usahanya, Stanmore Resources Limited, menandatangani perjanjian jual beli dengan BHP Minerals Pty Ltd (BHP) melalui kedua entitas anak usahanya, mengakusisi seluruh saham Dampier Coal (Qld) Pty Ltd (Dampier Coal).

Adapun, rencana transaksi pembelian dilakukan saham tersebut dilakukan oleh Stanmore SMC Holdings Pty Ltd (SMC) yang merupakan entitas anak Stanmore, dan BHP Mitsui Coal Pty Ltd (BMC) yang memiliki hubungan rencana perolehan 80 persen kepentingan ekonomi dengan BHP.

Pembayaran atas Rencana Transaksi akan dilakukan secara bertahap dengan menggunakan kombinasi pendanaan internal dan eksternal. Adapun, ketentuan pembayaran pertama senilai 1,1 miliar dolar AS jatuh tempo saat penyelesaian Rencana Transaksi.

Selanjutnya 100 juta dolar AS akan jatuh tempo enam bulan setelah penyelesaian Rencana Transaksi. Terakhir, pembayaran akuisisi hingga maksimum 150 juta dolar AS berdasarkan mekanisme bagi hasil atas pendapatan jika harga jual rata-rata berada di atas ambang tertentu selama periode dua tahun, dan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan setelah akhir periode pengujian yang diperkirakan pada 2024.

"Harga pembelian akan tunduk pada penyesuaian lazimnya saat penyelesaian Rencana Transaksi. Lebih lanjut, penyelesaian Rencana Transaksi diperkirakan akan terlaksana pada pertengahan 2022, yang mana penyelesaiannya masih tunduk pada pemenuhan syarat-syarat pendahuluan," tulis manajemen DSSA.

Sebagai informasi, BMC memiliki tambang aset batu bara metalurgi yang terletak di Queensland, Australia, yang terdiri dari South Walker Creek dan tambang Poitrel, dengan total produksi batu bara metalurgi sekitar 10 juta ton per tahun dan total cadangan sebanyak 171 juta ton, serta proyek batu bara Wards Well yang belum dikembangkan.

Pihak BMC berharap bahwa dengan terealisasinya Rencana Transaksi ini, DSSA, melalui entitas anak, akan memperkuat posisinya sebagai salah satu pelaku bisnis dalam usaha batu bara metalurgi di wilayah Asia dan Oseania yang selanjutnya dapat memberikan dampak positif bagi para pemegang saham.