Kabar Gembira dari Luhut: Harga Mobil Listrik Bakal Dibikin Terjangkau, Misalnya Wuling Harganya Rp150 Jutaan dan Akan Jadi Mobil Rakyat
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. (Foto: Dok. Kemenko Marves)

Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah menargetkan penggunaan electric vehicle (EV) atau kendaraan listrik khususnya motor secara menyeluruh di 2060. Hal ini sejalan dengan komitmen Indonesia untuk menurunkan tingkat emisi yang ditargetkan pada 2030 atau lebih cepat.

Namun, harga kendaraan listrik yang mahal menjadi kendala. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa untuk mendorong peralihan energi dari fosil ke energi ramah lingkungan, pemerintah memberikan insentif agar masyarakat dapat menjangkau harga kendaraan listrik yang masih tergolong mahal.

"Mahalnya harga EV menjadi tantangan kita, kita akan berikan insentif supaya harganya bisa terjangkau. Seperti misalnya mobil Wuling itu kita minta harganya sekitar Rp150 juta lah, itu akan menjadi mobil rakyat, di sini, bahan bakunya dari kita," tuturnya dalam diskusi virtual, Rabu, 17 November.

Luhut mengatakan bahwa penggunaan motor dan mobil listrik tersebut merupakan bagian dari komitmen Indonesia untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen dengan upaya sendiri dan 40 persen dengan bantuan internasional. Komitmen ini pun sesuai dengan Paris Agreement dalam dokumen National Determined Contribution (NDC).

Lebih lanjut, Luhut mengatakan bahwa Indonesia berkomitmen terhadap perubahan iklim. Karena itu, pemerintah serius untuk mewujudkan kendaraan listrik yang terintegrasi hulu hingga hilir dan berharap Indonesia bisa menjadi pemasok kendaraan listrik global.

"Kita buat terintegrasi semuanya, ini baru bagian. Kita jangan menjelek-jelekan bangsa sendiri, dan jangan pesimis terhadap bangsa kita, bangsa ini bangsa besar," ucapnya.

Luhut mengatakan bahwa salah salah satu langkah nyata yang dilakukan pemerintah untuk mewujudkan pengalihan energi fosil ke energi ramah lingkungan, sekaligus menjalankan komitmen Indonesia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca adalah dengan memperbanyak kendaraan listrik di Bali.

Misalnya, kata Luhut, dengan menyediakan motor dan mobil listrik untuk gelaran KTT G20 di Bali tahun 2022.

"Nanti di G20 kita akan siapkan seluruh sepeda motor itu adalah sepeda motor listrik dengan penyiapan infrastrukturnya sedang kita siapkan. Termasuk mobil official-nya di sana kita akan pakai nanti EV (electric vehicle)," ujarnya.