JAKARTA - Beberapa waktu belakangan, sebuah postingan muncul di internet. Isinya, sejumlah bintang K-pop dan aktor Korea Selatan dituding melakukan kekerasan saat masih sekolah. Unggahan tersebut ditulis oleh anonim yang mengaku sebagai korban perundungan para figur publik.
Tuduhan perundungan di sekolah ini muncul kali pertama pekan lalu, usai atlet kembar voli - Lee Jae-yeong dan Lee Da-yeong dicoret dari skuat untuk Olimpiade Tokyo 2021. Keduanya dituding melakukan kekerasan secara fisik, verbal, dan emosional kepada sesama atlet saat sekolah.
Adapun dari sisi artis. Aktor Jo Byeong Gyu menjadi figur publik pertama yang terlibat dalam kasus ini. Pada 16 Februari, tiga postingan di komunitas internet menyebut Jo Byeong Gyu melakukan perundungan dan suka mengambil barang orang lain saat sekolah di Selandia Baru.
Setelah dibantah agensi, Jo Byeong Gyu mengambil waktu untuk menulis di Instagram. “Mengapa saya terus menjadi target laporan seperti ini dan mengapa saya harus menjelaskan diri saya setiap saat? Saya berhati-hati memberi respons karena saya tahu penjelasan saya bisa menjadi alat baru untuk orang lain menyusun cerita khayalannya tentang saya.”
Kemudian, rumor itu berlanjut ke Soojin dari grup (G)I-DLE yang menyebut vokalis grup itu pernah melakukan perundungan ke seorang teman sekolah dan mengambil barang orang lain. Soojin membantah tuduhan itu, namun mengonfirmasi bahwa dia pernah berpakaian tidak sopan saat sekolah tetapi itu dilakukan atas dasar penasaran.
Setelah itu, setidaknya lebih dari 10 figur muda terlibat dalam tuduhan perundungan seperti Kim Dong Hee, Kim So Hye, Mingyu SEVENTEEN, Park Hye Soo, Hyunjin Stray Kids, Sunwoo THE BOYZ, Aisha EVERGLOW, Chuu LOONA, Kihyun MONSTA X, dan HyunA.
Berita perundungan muncul bersamaan
Tidak diketahui mengapa berita perundungan ini bisa timbul di waktu bersamaan. Masyarakat menduga, ini merupakan pengalihan isu dari berita atlet yang dicoret dari skuat Olimpiade Tokyo.
Dengan kemampuan media sosial yang bisa digunakan banyak orang, reaksi masyarakat terhadap idol pun bisa terlihat. Di Korea Selatan, platform seperti Naver memiliki fitur komunitas sehingga siapa pun bisa menulis pendapat mereka.
Perundungan banyak terjadi di masa sekolah dan tidak hanya terjadi di kalangan selebritas namun juga terjadi di tengah masyarakat. Karena itu, berita mengenai artis yang melakukan perundungan bukanlah hal baru. Mengutip Korea Herald, satu dari tiga korban perundungan di sekolah menjadi target karena bagian dari bercanda.
Tahun 2012, Ryu Hwa-young eks grup T-ARA mengatakan grupnya melakukan perundungan terhadapnya. Publik menempatkan T-ARA dalam posisi negatif sehingga mereka tidak bisa promosi seperti biasa dan berefek terhadap karier setiap anggota T-ARA.
BACA JUGA:
Namun pada tahun 2017, seorang mantan staf T-ARA membocorkan bahwa Ryu Hwa-young lah yang merundung anggota T-ARA dan berlaku tidak sopan terhadap tim mereka. Plot twist yang terungkap ini dilakukan setelah T-ARA keluar dari agensi mereka dan berkarier solo.
Tengok saja berbagai kasus perundungan yang dialami sejumlah figur publik di atas. Sekalipun pihak agensi membantah atau buktinya tidak cukup kuat, pengguna internet tetap mengekspresikan kekesalan mereka kepada idol/aktor tersebut.
Soojin, yang membantah tuduhan tersebut mendapat komentar jahat. Banyak orang yang meminta Soojin untuk keluar dari grup agar tidak membawa dampak buruk bagi anggota grupnya.
Tindakan di masa lalu, penampilan mereka atau pilihan pribadi selalu tidak luput dari serangan. Gerakan anti perundungan pun tidak bekerja begitu baik karena nyatanya pengguna internet memilih percaya apa yang mereka lihat.
Image yang tercoreng
Kami pernah menulis bagaimana kejadian menyetir dalam keadaan mabuk adalah salah satu masalah yang dapat menghancurkan image seorang figur publik. Dan perundungan, juga memiliki efek yang sama.
Melansir Yonhap, seorang ahli industri hiburan mengatakan kekerasan di sekolah berpengaruh terhadap image seorang idol K-pop. Pasalnya, figur publik tampil dengan image yang baik hati, polos begitu juga dengan kemampuan menyanyi dan menarik mereka.
Jangan heran jika para agensi langsung mengeluarkan pernyataan dan mengambil langkah hukum. Image yang buruk akan membawa efek domino terhadap karier atau proyek mereka.
Park Hye Soo, misalnya. Minggu ini, dia dijadwalkan promosi untuk drama Korea terbarunya, Dear.M di sejumlah acara dan radio. Namun karena berita ini, Park Hye Soo beserta tim Dear.M membatalkan promosi tersebut.
Hal ini berhubungan dengan tuduhan perundungan yang ditulis seseorang di internet. Beberapa jam kemudian, orang ini menghapus postingan dan mengatakan Park Hye Soo yang ia maksud bukan seorang selebritas.
Meski penulisnya sudah membantah, agensi Park Hye Soo tetap mengambil langkah legal karena image aktrisnya sudah tercoreng.