JAKARTA - Mantan Kepala Bagian Perancangan Peraturan dan Produk Hukum pada Biro Hukum KPK, Rasamala Aritonang mengumumkan partai bentukannya akan dinamakan Partai Serikat Pembebasan. Hal ini disampaikan melalui akun Twitternya @RasamalaArt.
"Namanya: "Partai Serikat Pembebasan"," tulis Rasamala yang dikutip pada Kamis, 14 Oktober.
Ia menjelaskan nama ini bermakna kebersamaan dan kekuatan kolektif sebagai suatu gerakan untuk membebaskan masyarakat dari belenggu penderitaan akibat kejahatan korupsi. "Ideologinya: Pancasila yang hakiki bukan sekadar jargon," kata Rasamala.
Rasamala merupakan satu dari 57 pegawai KPK yang diberhentikan oleh Pimpinan KPK setelah gagal menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) akibat tak lolos Asesmen Tes Wawasan Kebangsaan (TWK). Dia resmi tidak lagi bekerja di komisi antirasuah sejak 30 September.
Setelah diberhentikan sejumlah mantan pegawai KPK ini memang mempunyai berbagai aktivitas yang berbeda dengan sebelumnya. Mereka ada yang berdagang bahkan berternak untuk mengisi hari-harinya.
Sebelumnya, keinginan Rasamala untuk membuat partai karena menganggap politik adalah kendaraan strategis dalam sistem demokrasi meski keberadaannya kerap dikritik masyarakat. Ia juga menyebut partai punya andil besar untuk melakukan perubahan.
Meski begitu, niatan ini masih didiskusikan lebih lanjut dengan sejumlah pihak. Selain rekannya sesama mantan pegawai KPK, Rasama juga akan berdiskusi dengan para tokoh bangsa.
BACA JUGA:
Terkait niatan ini, mantan Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo Harahap memberikan dukungan kepada Rasamala. Menurutnya, rekannya itu merupakan sosok yang teruji integritasnya di KPK.
Sehingga dia yakin keinginan itu akan mendapat respons positif terutama dari masyarakat. "Saya pribadi selaku mantan ketua WP KPK tentu dukung impian dari setiap 57 ini,yg penting berkontribusi buat rakyat Indonesia, termasuk bang @RasamalaArt yg ingin bikin parpol," katanya dikutip dari akun Twitternya @yudiharahap46.
Hanya saja, ia mengingatkan rekannya itu untuk tetap idealis, konsisten, dan tidak berkompromi dengan hal-hal yang jauh dari semangat antikorupsi. Apalagi, saat ini masyarakat butuh sosok muda dan alternatif yang jauh dari tindak rasuah.
"Pesan saya untuk bang @RasamalaArt yang akan mendirikan partai politik, agar tetap idealis, jaga konsistensi atas kebenaran, jangan kompromis, dan terus menggelorakan semangat antikorupsi," tegas Yudi.
"Rakyat memang menanti pemimpin muda dan alternatif yang masih bersih dari korupsi," imbuh mantan penyidik KPK itu.