Eks Pegawai KPK Belum Terpikir Gabung Partai Politik
Eks pegawai KPK Hotman Tambunan/IST

Bagikan:

JAKARTA - Mantan Kepala Satuan Tugas Pembelajaran Antikorupsi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Hotman Tambunan mengatakan dirinya dan koleganya belum terpikir untuk bergabung di partai politik mana pun.

Dia mengatakan eks pegawai KPK yang gagal menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) melalui Asesmen Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) saat ini lebih tertarik bergabung dengan Partai Serikat Pembebasan. Partai tersebut merupakan gagasan mantan Kepala Bagian Perancangan Peraturan dan Produk Hukum pada Biro Hukum KPK, Rasamala Aritonang.

"Belum terpikir, ya (gabung partai lain, red). Nilainya juga mungkin beda," kata Hotman saat dihubungi wartawan, Kamis, 14 Oktober.

Secara pribadi, Hotman mengatakan dirinya bersama Rasamala memang tengah membahas Partai Serikat Pembebasan. "Saya kan termasuk juga yang ikut dalam diskusi itu ya," ungkapnya.

Sementara terkait gagasan pembentukan partai yang keluar dari pemikiran Rasamala itu, kata Hotman, bisa saja didasari karena koleganya gerah melihat suasana saat ini di mana banyak kader partai yang korup.

"Rasamala gerah mungkin melihat suasana kepartaian yang tidak memberi ruang untuk nilai-nilai anti korupsi di mana ada saja kader partai yang ketangkap korup. Sebagai suatu gagasan dan ide itu menarik ya," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Rasamala Aritonang mengatakan dirinya ingin membentuk partai politik setelah diberhentikan KPK. Menurutnya, partai politik adalah kendaraan strategis dalam sistem demokrasi meski keberadaannya belakangan ini kerap dikritik.

"Kepikiran sih kalau mau bikin perubahan yang punya impact besar kan partai politik adalah salah satu kendaraan strategis dalam sistem demokrasi. Sementara ini kan publik banyak mengkritik parpol jadi sebenarnya saya melihat ada peluang besar untuk membangun parpol yang bersih, berintegritas, dan akuntabel," kata Rasamala dikutip dari keterangan tertulisnya, Rabu, 13 Oktober.

Hanya saja, niatan tersebut masih didiskusikan dengan koleganya dan nantinya dia akan meminta pandangan dari tokoh bangsa. Apalagi, partai ini nantinya punya agenda strategis untuk membersihkan Indonesia dari praktik rasuah yang marak terjadi.

"Syarat pendirian partai politik kan memang rumit tapi layak dicoba. Kalau bisa terwujud (Partai Serikat Pembebasan), saya yakin kita bisa memberikan dorongan lebih kuat lagi untuk perubahan, dan kemajuan bagi indonesia tentu syaratnya Indonesia mesti bersih dari korupsi," ungkapnya.