Sikap Presiden Brasil Bolsonaro yang Masih <i>Denial</i> soal COVID-19
Presiden Brasil Jair Bolsonaro (dok. Wikimedia commons)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Brazil Jair Bolsonaro masih denial akan hasil positif dirinya yang terinfeksi virus corona. Bahkan setelah menjalani beberapa kali test, ia tetap dinyatakan positif. 

Selama menjalani masa karantina, Bolsonaro mengkonsumsi obat malaria hydroxychloroquine seperti halnya yang direkomendasikan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Kendati belum ada hasil lab atau bukti ilmiah, Bolsonaro tetap mengkonsumsi obat itu untuk mengobati COVID-19.

"Sejak awal saya diberi obat hydroxychloroquine, dengan rekomendasi dokter. Saya merasa lebih baik pada hari berikutnya," ungkapnya dalam sebuah video wawancara, seperti dikutip dari Reuters, Kamis 16 Juli.

Sempat sesumbar akan kekebalan tubuhnya, Bolsonaro tetap memuji obat hydroxychloroquine. "Apakah itu kebetulan atau tidak... itu berhasil untukku."

Untuk membuktikan khasiat obat itu, Bolsonaro kembali menjalani swab dan rapid test COVID-19. Hasilnya ia tetap dinyatakan positif terinfeksi virus corona. 

Sejak tertular COVID-19, Bolsonaro mengatakan kesehatannya masih baik dan dia akan melanjutkan jadwal kerja normalnya begitu dia dinyatakan negatif. Bahkan, ia sempat mengikuti upacara bendera di halaman istana presiden.

Bolsonaro tampak mengenakan masker dan berada jauh dari kerumunan orang-orang yang hadir pada upacara tersebut. Dirinya sempat mengatakan akan kembali menjalani tes COVID-19 dalam beberapa hari ke depan. 

Bolsonaro memang kerap mengesampingkan arahan para ahli medis dalam penanganan pandemi COVID-19 di Brasil. Dengan sikap denial-nya itu, Bolsonaro bahkan selalu menolak pengajuan lockdown negara maupun kotanya, hasilnya jumlah kasus penularan COVID-19 di Brasil mendekati angka yang sama dengan AS. 

Tidak peduli dengan kritik, Bolsonaro tetap tampil di depan umum bahkan tanpa menggunakan masker. Sikap keras kepalanya ini juga mendorong penggunaan hydroxychloroquine untuk mengobati COVID-19 di Brasil.

Hal ini pula yang membuat dua menteri kesehatannya, di mana salah satunya merupakan dokter memilih untuk mengundurkan diri di tengah pandemi COVID-19. Kini Kementerian Kesehatan dipimpin sementara oleh seorang jenderal angkatan darat yang aktif. 

Bila diingat, Jair Bolsonaro mengatakan dirinya positif terkena Covid-19, pada Minggu 7 Juli. Usia Bolsonaro yang kini 65 tahun, termasuk golongan rentan COVID-19. Dia menggambarkan penyakit ini sejak awal pandemi sebagai flu yang tidak berbahaya.