Perjalanan Presiden Brasil, Sebelum dan Sesudah Dinyatakan Positif COVID-19
Presiden Brasil Jair Bolosnaro (Foto: Instagram @jairmessiasbolsonaro)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Brasil Jair Bolosnaro positif COVID-19. Bolsonaro terjangkit COVID-19 setelah berbulan-bulan menganggap bahwa penyakit itu hanya flu ringan. Dia juga mengeluarkan kebijakan pembukaan ekonomi di masa pandemi dan mengganti menteri kesehatannya, yang merupakan dokter.

Melansir Reuters, Rabu 8 Juli, setelah dinyatakan positif, pemerintah akan melakukan pelacakan kontak dan uji COVID-19 bagi mereka yang bertemu Bolsonaro dalam beberapa hari terakhir. Orang-orang tersebut termasuk Menteri Ekonomi Paulo Guedes, pemberi pinjaman Banco Bradesco, Ketua Luiz Carlos Trabuco, dan pembuat rencana Embraer (EMBR3.SA) CEO Francisco Gomes Neto.

Sementara Guedes, tidak memiliki gejala yang terkait dengan virus setelah hasil tesnya negatif, pekan lalu. Namun ia akan kembali menjalani tes dalam 4 hari ke depan.

Selama akhir pekan, Bolsonaro juga melakukan kontak dekat dengan Duta Besar Amerika Serikat (AS) Todd Chapman selama perayaan 4 Juli. Pada foto yang beredar, tidak ada yang mengenakan masker. 

Sebelum dinyatakan positif COVID-19, Bolsonaro memberikan pernyataan kepada wartawan di kediaman resminya. Ia berdiri hanya beberapa inci dari para pewarta. Hal tersebut menambah kritik atas pendekatan angkuhnya terhadap wabah di Brasil, yang terburuk di dunia di luar AS.

Bahkan ketika ia mengumumkan dirinya terkena COVID-19, mantan kapten angkatan darat berusia 65 tahun itu mengabaikan bahaya virus dan memuji perawatan yang tidak terbukti. Ia menggemakan panutan politiknya yaitu Presiden AS Donald Trump atas pengobatan-pengobatan yang ia konsumsi.

"Jika bukan karena tes, saya tidak akan tahu hasilnya. Hasilnya ternyata positif,” kata Bolsonaro, lewat siaran televisi. Ia juga menambahkan bahwa dirinya mulai merasa sakit pada Minggu 5 Juli dan bertambah buruk pada Senin 6 Juni. Ia mengeluhkan demam, nyeri otot, dan kelelahan.

Bolsonaro mengaku mengonsumsi hydroxychloroquine, obat anti-malaria dengan efektivitas yang tidak terbukti terhadap COVID-19. Obat tersebut mendapat pujian dari Trump dan beberapa pendukungnya serta faksi pro-pemerintah di Brasil sebagai obat yang potensial.

Menyelesaikan siaran tiga saluran TV, Bolsonaro melangkah mundur dan melepas maskernya, untuk mengembangkan senyuman sambil berkata "lihat wajah saya, saya baik-baik saja dan saya tenang."

Bolsonaro juga sempat merilis video yang menunjukkan dia duduk meja dan menelan obat. Bolsonaro mengatakan bahwa obat tersebut adalah hydroxychloroquine.

Bolsonaro, seperti Trump, telah mengecam para ahli di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan menyuarakan skeptis tentang virulensi virus.  Pemimpin Brasil itu mengulangi pernyataannya bahwa risiko COVID-19 dibesar-besarkan dan sebagian besar warga Brasil tidak perlu khawatir. 

"Yakinlah bahwa suatu peluang yang lebih serius mendekati nol," katanya. 

Dia secara teratur muncul di depan umum tanpa menggunakan masker. Bolsonaro juga memveto bagian dari RUU yang membuat penggunaan masker wajib di tempat-tempat umum. Vetonya menghapus kewajiban menggunakan masker di tempat tertutup seperti gereja, pabrik, dan lokasi belajar mengajar.