JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia WHO akhirnya mengakui virus corona baru penyebab COVID-19 bisa menyebar lewat udara, setelah didorong ratusan ilmuwan. Sebelumnya, WHO bersikeras virus hanya ditularkan melalui tetesan (droplets) ketika orang batuk atau bersin.
Klaim tersebut muncul setelah WHO mendapat sebuah surat terbuka dari 239 ilmuwan yang telah melakukan penelitian tentang hal itu. Namun WHO memperingatkan bahwa bukti awal masih belum cukup kuat. Perlu ada penelitian lebih lanjut.
Mengutip BBC, salah seorang pejabat WHO mengatakan, bukti tersebut masih awal dan memerlukan penelitian lebih lanjut. Pimpinan teknis WHO untuk pencegahan dan pengendalian infeksi, Benedetta Allegranzi mengatakan, bukti yang muncul dari penularan virus corona melalui udara di lingkungan padat, tertutup, berventilasi buruk yang telah dijelaskan, tidak dapat dikesampingkan.
Sebelumnya, Profesor Ahli Kesehatan Lingkungan dari Universitas Maryland Donald Milton mengungkap, virus corona baru dapat menyebar lewat udara. Ia juga yang mengorganisasi ratusan dokter untuk membuat tekanan terhadap WHO.
Dalam penelitian Milton, penularan melalui udara dapat terjadi utamanya di sebuah tempat yang ramai, tertutup atau berventilasi buruk. Menurutnya virus tidak hanya bisa menular ketika droplets disemprotkan saat orang batuk dan bersin saja. Melainkan bisa menular ketika orang berbicara, tertawa maupun bernyanyi. Virus bisa mengapung di udara selama beberapa waktu.
"Sebagian besar organisasi kesehatan masyarakat, termasuk WHO tidak mengenali penularan melalui udara kecuali pada kasus penghasil aerosol yang dilakukan di tempat perawatan kesehatan. Mencuci tangan dan menjaga jarak sosial menurut pandangan kami tidak cukup untuk memberikan perlindungan dari penyebaran virus. Microdroplets dilepaskan ke udara oleh orang yang terinfeksi," kata Milton kepada CNN.
Perubahan sikap WHO
Selama berbulan-bulan ini WHO bersikeras menganggap COVID-19 ditularkan melalui droplets yang keluar ketika orang batuk atau bersin. Tetesan tersebut, kata WHO tidak menempel di udara melainkan jatuh ke permukaan dan dapat mati dalam hitungan beberapa jam. Itu sebabnya mencuci tangan menjadi langkah pencegahan utama.
Namun kini, WHO mengakui bahwa virus bisa menyebar lewat udara di tempat tertentu. Seperti ruang ramai yang tertutup atau memiliki ventilasi yang tidak bagus.
BACA JUGA:
Tapi bukti itu harus dievaluasi lagi secara menyeluruh. Jika benar terbukti, pedoman pencegahan penyebaran virus mungkin harus berubah. Diantaranya dapat menyebabkan penggunaan masker yang lebih luas, pembatasan jarak yang lebih ketat, terutama di tempat-tempat ramai seperti bar, restoran, dan transportasi publik.