Kasus COVID-19 Brasil Mengejar AS, Presiden Bolsonaro Diteriaki 'Pembunuh'
Jair Bolsonaro (Foto via Brazilian Report)

Bagikan:

BRASILIA - Kasus warga yang positif terinfeksi dan meninggal akibat COVID-19 di Brasil, terus melambung tiap hari. Presiden Brasil Jair Bolsonaro yang malah terlihat makin cuek dengan data yang ada, akhirnya diteriaki 'pembunuh' di depan mukanya sendiri oleh warga.

Sikap abai Presiden Jair Bolsonaro terbaru ketika dia bergabung dalam aksi pawai bersama para pendukungnya, Minggu, 24 Mei. Dilansir dari CNN, Bolsonaro awalnya muncul di luar area istana kepresidenan dengan masker berwarna putih. Dan tiba-tiba, dia mencopot masker untuk menyambut kerumunan. Aksi yang ditiru para pendukungnya. Bolsonaro dan para pendukung kompak melanggar protokol menjaga jarak dalam pawai itu.

Padahal, jumlah pasien kasus coronavirus di negara itu terus bertambah. Kini berada di urutan kedua dengan jumlah 363 ribu lebih. Tapi data itu tak membuat Bolsonaro ciut. Dia memilih tetap mau bersalaman dengan warga sambil merangkul para pendukungnya.

Minggu, 24 Mei, Kementerian Kesehatan Brazil mengumumkan ada penambahan 15.813 kasus infeksi virus corona baru. Angka kematian juga bertambah 653 orang, sehingga 22.666 jiwa sudah 'menghilang' karena virus corona di Brasil.

Presiden diteriaki 'pembunuh'

Pelecehan terhadap Presiden Jair Bolsonaro akhirnya muncul. Warga yang kesal dengan berbagai kebijakan Bolsonaro, tak kuasa menahan kemarahan. Apalagi Bolsonaro malah asyik makan hotdog.

Dilansir dari Guardian, Bolsonaro lalu diteriaki, "pembunuh" dan "sampah". Presiden yang dikelilingi tim keamanan bergeming. Pada satu titik berbalik dan mengibaskan jarinya ke kerumunan.

Jair Bolsonaro dan Presiden AS Donald Trump memang serupa  dalam memandang COVID-19. Keduanya sering pandang enteng terhadap penularan COVID-19 yang begitu cepat. Bolsonaro mengkategorikan COVID-19 sebagai sebuah flu ringan. Dia tidak setuju kompetisi sepak bola di negeri ini harus terhenti akibat pandemi.

Tapi sama seperti AS di era Trump, COVID-19 malah makin merajelal. Kesombongan tidak ada artinya bagi virus ini.