Victoria Catat Rekor Infeksi COVID-19: Polisi Perketat Penjagaan, Demo Anti-penguncian COVID-19 Gagal
Ilustrasi polisi Australi berjaga mengantisipasi pengunjuk rasa anti-penguncian COVID-19. (Wikimedia Commons/Matt Hrkac)

Bagikan:

JAKARTA - Jalan-jalan Melbourne, Australia sebagian besar sepi pada Hari Kamis setelah tiga hari protes anti-penguncian COVID-19, dengan ratusan petugas polisi berpatroli di kota untuk mencegah unjuk rasa lain ketika kasus COVID-19 di Victoria mencapai rekor infeksi harian.

Polisi di Melbourne, ibu kota Victoria tengah memeriksa alasan orang-orang untuk berada di luar, rekaman di media sosial menunjukkan, setelah protes keras pada hari Rabu di kota terbesar kedua di Australia mengakibatkan lebih dari 200 penangkapan

Pusat vaksinasi COVID-19 di Balai Kota Melbourne akan ditutup hingga Senin, setelah beberapa stafnya dilecehkan secara fisik dan verbal dalam perjalanan mereka ke tempat kerja, kata operator Cohealth, Kamis.

"Mengapa Anda menyalahgunakan, seperti yang saya katakan, mengapa Anda meludahi orang yang melakukan pekerjaan semacam itu?," ujar Perdana Menteri Daniel Andrews dalam jumpa pers di Melbourne, mengutip Reuters 23 September.

"Itu jelek, itu tidak pantas," tegasnya.

Ratusan pengunjuk turun ke jalan di kota berpenduduk 5 juta itu, sejak para pejabat awal pekan ini memerintahkan penutupan dua minggu lokasi pembangunan, mewajibkan vaksin COVID-19 bagi pekerja konstruksi untuk membatasi penyebaran virus.

Polisi dan pejabat serikat pekerja mengatakan, kelompok ekstremis dan sayap kanan bergabung dalam demonstrasi.

Victoria pada Hari Kamis melaporkan 766 kasus baru yang didapat secara lokal, melampaui angka tertinggi harian pandemi sebelumnya 725 yang terjadi pada 5 Agustus 2020, dengan empat kematian baru.

Sementara, negara bagian tetangga New South Wales dengan ibu kota Sydney, melaporkan 1.063 infeksi baru, naik dari 1.035 sehari sebelumnya, dengan enam kematian baru.

Australia sedang berjuang memerangi gelombang infeksi ketiga dari wabah varian Delta di dua kota terbesarnya, Sydney dan Melbourne, serta ibu kota Canberra, memaksa hampir setengah dari 25 juta penduduk negara itu melakukan pembatasan ketat di rumah.

Pihak otoritas berjanji untuk melonggarkan aturan penguncian setelah 70 persen orang dewasa divaksinasi sepenuhnya, yang diharapkan bulan depan. Hingga ini, sekitar 55,5 persen orang berusia 16 tahun ke atas telah divaksinasi lengkap di New South Wales dan sekitar 45 persen di Victoria.

Vaksinasi dosis ganda di New South Wales meningkat sekitar 1 persen per hari, kata Menteri Kesehatan negara bagian Brad Hazzard, menempatkannya di jalur untuk mencapai 70 persen sekitar 8 Oktober. Para pejabat telah berjanji untuk mengurangi pembatasan penguncian pada Hari Senin setelah itu target telah tercapai.

Hingga Kamis ini, Australia mencatat 92.204 infeksi COVID-19, dengan 1.196 kematian serta 68.054 pasien dinyatakan sembuh sejak pandemi, melansir data Worldmeters.