Bagikan:

JAKARTA - Empat stasiun air minum dan wudu baru telah diluncurkan di Jeddah, Arab Saudi, oleh lembaga Wakaf Raja Abdul Aziz Ain Al-Aziziah, terinspirasi dari metode penyediaan air bersejarah kota tersebut.

Al-Bazan, yang diterjemahkan sebagai tangki air, didasarkan pada sistem distribusi air Jeddah sebelumnya, seperti mengutip Arab News Minggu 22 Agustus.

Tangki didistribusikan ke seluruh kota tua, sebelum ada jaringan pasokan, menjadikannya sumber air utama bagi masyarakat Jeddah.

Di masa lalu, sebelum wakaf didirikan, keluarga Jeddah menerima air mereka dari seorang pria bernama “saggah” (manusia air) yang mengambilnya dari bazan kota dan berkeliling distrik untuk mengantarkannya.

"Gagasan utama di balik proyek ini adalah untuk menyediakan air bagi masyarakat dan untuk mengingatkan mereka tentang transformasi luar biasa yang telah dialami kota ini," Sakhr Al-Asmari, kepala hubungan masyarakat di Wakaf Raja Abdul Aziz Ain Al-Aziziah.

"Wakaf tersebut menargetkan beberapa tempat penting di Jeddah, untuk menyediakan tanki air. Tepi laut adalah salah satu yang pertama dan (ada) lebih banyak lagi yang akan segera hadir," sambungnya.

Bazan moderen berada di berbagai daerah di seberang pantai dan akan menyediakan air bersih bagi orang-orang untuk minum dan berwudu. Fasilitas ini dibangun dengan bertujuan untuk mempercantik fasilitas umum dan menyerupai pipa utama dari lembah.

Wakaf tersebut berperan penting dalam menyediakan air minum gratis dan bersih bagi penduduk Jeddah, dengan infrastrukturnya menjadi sumber air utama hingga 1979, ketika solusi moderen berdasarkan desalinasi air laut menjadi sumber air utama baru untuk Jeddah dan memasok beberapa wilayah di Arab Saudi.

"Wakaf bekerja dalam ayunan penuh pada beberapa proyek penyiraman, seperti menemukan stasiun air dan sumur air desalinasi di desa-desa terpencil di seluruh wilayah dan provinsi tetangga untuk mencapai tujuan pendiri Raja Abdul Aziz dan untuk memenuhi salah satu komponen Visi 2030," tukas Al Asmari.