Bagikan:

JAKARTA - Otoritas Bangladesh mulai memvaksinasi ribuan pengungsi Muslim Rohingya pada Hari Selasa di pemukiman pengungsi terbesar di dunia di tengah lonjakan infeksi COVID-19 di negara itu, kata para pejabat.

Pekerja bantuan kemanusiaan telah lama memeringatkan potensi bencana kemanusiaan, jika ada wabah yang signifikan di kamp-kamp pengungsi di Cox's Bazar, distrik perbatasan di mana lebih dari satu juta orang Rohingya yang melarikan diri dari kekejaman rezim militer Myanmar.

Sekitar 48.000 Rohingya, berusia 55 tahun ke atas, akan disuntik antara Selasa dan Kamis dengan bantuan badan-badan PBB, jelas Mahbubur Rahman, kepala pejabat kesehatan di Distrik Cox's Bazar.

"Ini baru permulaan. Semua orang dewasa Rohingya akan divaksinasi secara bertahap," kata Rahman kepada Reuters melalui telepon dari salah satu pusat vaksin COVID-19 di kamp, seperti dikutip Selasa 10 Agustus.

Kasus infeksi COVID-19 disebutkan mengalami peningkatan di kamp-kamp pengungsi, dengan sekitar 20.000 kasus dan 200 kematian tercatat di antara para pengungsi sejak pandemi COVID-19 tahun lalu.

rohingya
Ilustrasi pengungsi Rohingya. (Wikimedia Commons/Seyyed Mahmoud Hosseini/Tasnim News Agency)

Sebaliknya, para pejabat di negara bagian Rakhine Myanmar mengatakan kepada media, saat ini tidak ada rencana untuk memvaksinasi Rohingya yang tinggal di sana.

Bangladesh telah berjuang melawan lonjakan infeksi dan kematian yang mengkhawatirkan dalam beberapa pekan terakhir, mencatat lebih dari 1,36 juta orang terinfeksi dan 22.897 kematian.

"Kami merasa sangat baik. Kami hanya berharap semua orang akan mendapatkan vaksin. Kami hanya aman ketika kami semua aman," ungkap Sakhina Khatun (55) salah satu pengungsi setelah dia dan suaminya yang berusia 65 tahun divaksinasi.

"Orang-orang di kamp-kamp ini hidup dalam bayang-bayang kesenjangan vaksin global. Vaksinasi luas sangat penting untuk menahan virus mematikan ini," kata Hrusikesh Harichandan, Kepala Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah untuk kamp pengungsi Cox's Bazar

"Kami membutuhkan upaya bersama oleh lembaga nasional dan organisasi internasional untuk membantu memvaksinasi semua orang dewasa di kamp," pungkasnya.

Kudeta Myanmar. Redaksi VOI terus memantau situasi politik di salah satu negara anggota ASEAN itu. Korban dari warga sipil terus berjatuhan. Pembaca bisa mengikuti berita seputar kudeta militer Myanmar dengan mengetuk tautan ini.