Akhir Pelarian 4 Wanita Pengungsi Rohingya, Kabur dari Medan ke Malaysia, Kandas di Riau
Ilustrasi-Puluhan imigran etnis Rohingya, Myanmar, terdampar di pulau kecil Desa Kuala Simpang Ulim, Aceh Timur (Foto: ANTARA)

Bagikan:

RIAU - Petugas Imigrasi Bengkalis, Provinsi Riau, mengamankan empat wanita warga negara Myanmar dari etnis Rohingya (pengungsi Rohingya) yang mencoba kabur ke Malaysia. 

Kepala Divisi Keimigrasian Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Riau, M Tito Adrianto menyebutkan, empat wanita tersebut sudah diamankan ke Kantor Imigrasi Bengkalis untuk selanjutnya dikembalikan ke Medan, Sumatera Utara.

"Keempat wanita tersebut selama ini tinggal di pengungsian di Kota Medan dan memiliki kartu pengungsi yang dikeluarkan UNHCR," kata Tito melalui keterangannya di Pekanbaru, Antara, Senin, 2 Agustus. 

Para pengungsi diamankan petugas pada Kamis, 29 Juli lalu saat hendak menyeberang menuju ke Malaysia menggunakan kapal cepat (speedboat). 

Keempat pengungsi itu, kata dia, akan menuju Malaysia secara ilegal dari wilayah Medan. Saat berada di perairan Pantai Pasir Putih, Desa Putri Sembilan, Kecamatan Rupat Utara, Kabupaten Bengkalis, keberadaan mereka teridentifikasi petugas Satpolairud Polda Riau.

"Kebetulan kapal mereka rusak, dan petugas akhirnya mengamankan mereka untuk diserahkan ke pihak Imigrasi," kata Tito.

Keempat warga Myanmar tersebut adalah Sobika Begum, Ayesha Bibi, Hajera Bibi, dan Norbaha. Ketiganya mengantongi kartu pengungsi UNHCR, sedangkan satu orang lainnya mengaku telah kehilangan kartunya saat berada di India.

Dari operasi penggagalan itu sejumlah barang bukti turut diamankan petugas, antara lain speedboat, sebuah handphone, satu tas sandang, jaket dan sejumlah pakaian.

Dari kejadian tersebut, katanya, saat ini petugas memperketat pengawasan jalur laut untuk menghindari adanya pengungsi yang melintas di wilayah perairan Bengkalis.