Bagikan:

MEDAN - Presiden Joko Widodo menyoroti kenaikan kasus COVID-19 di 5 provinsi di luar Jawa-Bali. Salah satu provinsi yang disinggung yakni Sumatera Utara. 

Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi menjelaskan, saat ini justru wilayahnya mengalami penurunan kasus aktif, meski masih di atas 1.000 kasus. 

"(Data terakhir) 1.036 kasus dari ( hari sebelumnya) 1.500-an. Sudah turun hari ini, mudah mudahan turun terus. (Kita) ranking 5 termasuk di luar Jawa-Bali," ujar Gubsu Edy di Medan, Selasa, 10 Agustus. 

Gubsu Edy berharap masyarakat disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Tujuannya agar angka penyebaran corona di Sumut bisa ditekan.

"Untuk itu penduduk kita, yang populasi kita yang 15 juta ini harus kita jaga. untuk itu wartawan, pers ikut serta mensosialisaikan ini. Tolong berikan edukasi taati protokol kesehatan menggunakan masker mengatur jarak dan mencuci tangan," katanya.

Selain itu, Gubsu Edy juga meminta masyarakat tidak melakukan aktivitas di luar rumah bila tidak begitu penting. Dia meminta masyarakat untuk menjauhi tempat yang menimbulkan kerumunan.

Gubsu Edy mengingatkan masyarakat untuk tidak menggelar hajatan pernikahan dan lain sebagainya selama pandemi COVID-19.

"Pesta sementara hasil sepakat kami bapak polisi, Pangdam, Kajati tidak ada pesta nikahan. Boleh akad nikah boleh pemberkatan. Ada gereja ada pura, dia batasi manusianya yang hadir hanya 25 orang, kalau itu dilanggar, saya minta maaf petugas akan membubarkan itu," paparnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut lonjakan kasus COVID-19 kini bergeser dari Pulau Jawa-Bali menuju pulau lain selama dua pekan terakhir. Karena itu, Jokowi meminta jajarannya agar merespons cepat pergeseran ini.

"Respons cepat. Kebutuhan kita sekarang adalah respons cepat karena kelihatannya ini terjadi pergeseran lonjakan dari Jawa-Bali menuju ke luar Jawa-Bali," kata Presiden Jokowi saat memimpin Ratas Evaluasi Perkembangan dan Tindak Lanjut PPKM Level 4, Sabtu, 7 Agustus.

Jokowi memaparkan ada sejumlah provinsi yang mengalami peningkatan kasus COVID-19 secara signifikan pada Jumat, 6 Agustus yaitu Sumatera Utara, Riau, dan Sumatera Barat. Jokowi langsung memerintahkan jajarannya termasuk Panglima TNI dan Kapolri untuk mengingatkan anggotanya merespons cepat peningkatan kasus tersebut.

"Saya perintahkan kepada Panglima, Kapolri untuk betul-betul mengingatkan selalu pada Pangdam, Kapolda, dan Danrem, Dandim, Kapolres untuk betul-betul merespons angka-angka yang tadi saya sampaikan. Karena kecepatan dibutuhkan di situ," tegasnya.

Sementara itu, jumlah kasus COVID-19 di Sumut, berdasarkan data BNPB per Senin, 9 Agustus sebesar 72.884 orang. Pasien sembuh jumlahnya 46.128 orang, sedangkan jumlah pasien meninggal 1.691 orang.