JAKARTA - Polisi menyebut salah satu motif tenaga kesehatan (nakes) berinisial EO yang menyuntikan vaksin kosong karena lalai. Sebab, dia sudah memberi vaksin ke ratusan orang dalam satu hari.
"Jadi kelalaian jadi memang dari awal yang bersangkutan hari itu telah memvaksin 599 orang jadi dia merasa lalai," ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus kepada wartawan, Selasa, 10 Agustus.
Meski sudah terungkap salah satu motif dari tersangka, Yusri menyebut tim penyidik akan terus mendalaminya. Tujuannya, untuk menggali dan memaatikan ada tidaknya motif lain di baliknya.
"Tapi kami masih mendalami terus," tegas Yusri.
BACA JUGA:
Meski demikian, Yusri menyatakan jika EO merpakan nakes yang memiliki klasifikasi sebagai vaksinator. Tapi tak dipungkiri kelalainnya itu berdampak fatal.
"EO ini juga yang termasuk memiliki klasifikasi penyuntikan atau vaksinator," tandas Yusri.
Sebelumnya diberitakan, polisi menetapkan seorang tenaga kesehatan (nakes) berinisial EO sebagai tersangka di kasus penyutikan vaksin kosong di salah satu sekolah di kawasan Pluit, Jakarta Utara.
Dengan telah ditetapkannya sebagai tersangka, EO dipersangkakan dengan Pasal 14 UU Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular.