JAKARTA - Bangladesh mulai menyelidiki penyebab kebakaran besar yang menewaskan beberapa orang di kamp pengungsi Muslim Rohingya. Petugas berwenang bergegas menyisir puing-puing sisa kebakaran pada Selasa 23 Maret.
Kebakaran kamp Balukhali yang ditempati pengungsi Muslim Rohingya di Cox's Bazar terjadi pada Senin malam. Saksi mata menyebut, sejumlah orang tewas dalam kebakaran yang membuat banyak pengungsi Muslim Rohingya kehilangan tempat berlindung.
Beberapa saksi mata mengatakan, pagar kawat berduri di sekitar kamp menjebak banyak orang, menyebabkan beberapa korban jiwa. Sementara, sejumlah organisasi kemanusiaan internasional meminta para pengungsi dipindahkan.
"Penyebab kebakaran masih belum diketahui. Pihak berwenang sedang menyelidiki untuk menentukan penyebab kebakaran," kata pejabat senior polisi Bangladesh Zakir Hossain Khan, melansir Reuters.
Organisasi kemanusiaan Refugees International memperkirakan 50.000 orang telah mengungsi di kamp-kamp yang sudah penuh sesak yang menampung lebih dari satu juta pengungsi Rohingya.
"Banyak anak hilang, dan beberapa tidak dapat melarikan diri karena kawat berduri dipasang di kamp," katanya dalam sebuah pernyataan.
Sementara itu, John Quinley dari Fortify Rights mengatakan, dia telah mendengar laporan serupa, menambahkan pagar telah menghambat distribusi bantuan kemanusiaan dan layanan vital di kamp-kamp di masa lalu.
"Pemerintah harus menghapus pagar dan melindungi pengungsi. Sekarang telah terjadi sejumlah kebakaran besar di kamp-kamp, termasuk kebakaran besar di Bulan Januari tahun ini. Pihak berwenang harus melakukan penyelidikan yang tepat atas penyebab kebakaran tersebut,” tegas Quinley dalam sebuah pernyataan.
Untuk diketahui, sebagian besar orang kamp pengungsi tersebut melarikan diri dari Myanmar pada tahun 2017 di tengah penumpasan pimpinan militer terhadap Rohingya. Penyelidik PBB menyebutnya memiliki 'niat' genosida, tuduhan yang dibantah Myanmar.
BACA JUGA:
Untuk diketahui, kebakaran besar melanda kamp pengungsi Rohingya di Bangladesh selatan pada hari Senin, menghancurkan ribuan rumah dan menewaskan beberapa orang, kata pejabat dan saksi mata, dalam kobaran api terburuk yang melanda pemukiman dalam beberapa tahun terakhir.
"Petugas pemadam kebakaran, tim penyelamat dan tanggap serta sukarelawan berada di tempat kejadian untuk mencoba mengendalikan api dan mencegahnya menyebar lebih jauh," kata Louise Donovan, juru bicara badan pengungsi PBB UNHCR di Cox's Bazar, Bangladesh.