Varian Delta Sebabkan Lonjakan Kasus Infeksi COVID-19, Pakar Sebut AS Tidak Perlu Penguncian
Ilustrasi suasana stasiun kereta bawah tanah di Amerika Serikat. (Wikimedia Commons/Santa Clara Valley Transportation Authority)

Bagikan:

JAKARTA - Amerika Serikat (AS) tidak perlu melakukan penguncian meski kasus infeksi COVID-19 akibat varian Delta beberapa waktu belakangan melonjak, karana persentase warga yang telah divaksinasi memadai.

Ini dikatakan oleh pakar penyakit menular AS Anthony Fauci. Menurutnya, persentase yang cukup dari orang Amerika sekarang telah divaksinasi untuk menghindari penguncian, kata Fauci dalam acara 'This Week' ABC, seperti dikutip Reuters Senin 2 Agustus.

"Tidak cukup untuk menghancurkan wabah, tetapi saya cukup percaya untuk tidak membiarkan kita masuk ke situasi seperti di musim dingin lalu," jelas Fauci.

Sementara vaksin COVID-19 masih langka di sebagian besar dunia, vaksin tersedia secara gratis bagi siapa saja yang berusia 12 tahun atau lebih di Amerika Serikat, di mana hadiah uang tunai, mobil baru dan insentif lainnya gagal memotivasi lebih dari sepertiga populasi untuk diimunisasi.

"Kami memiliki 100 juta orang di negara ini yang memenuhi syarat untuk divaksinasi yang tidak divaksinasi," terang Anthony Fauci, yang juga direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular.

Sementara itu, sekitar 58 persen orang Amerika Serikat telah menerima setidaknya satu dosis vaksin COVID-19, mulai dari yang tertinggi 76 persen di Vermont hingga yang terendah 40 persen di Mississippi. Setelah menurun selama berminggu-minggu, jumlah orang yang divaksinasi mulai meningkat lagi.

"Intinya adalah, orang-orang sadar akan hal ini dan ini mungkin menjadi titik kritis bagi mereka yang ragu-ragu. Itulah yang sangat perlu terjadi jika kita ingin mengembalikan varian Delta ini ke tempatnya, karena saat ini sedang mengadakan pesta yang cukup besar di tengah negara," papar Direktur National Institutes of Health Francis Collins kepada CNN pada Hari Minggu.

anthony fauci
Pakar penyakit menular AS Anthony Fauci. (Wikimedia Commons/NIAID)

Salah satu negara bagian yang memiliki wabah terburuk kali ini adalah Florida, yang berdasarkan kasus baru per kapita dan telah melihat infeksi meningkat 50 persen dari minggu ke minggu. Namun, Gubernur Ron DeSantis telah memblokir mandat masker wajah di sekolah-sekolah negara bagian, dengan mengatakan orang tua harus memutuskan.

"Masuk akal dalam komunitas di mana virus menyebar, dan itu hampir di seluruh Florida saat ini, untuk melakukan semua yang Anda bisa untuk mencegahnya, termasuk mengenakan masker untuk anak-anak di sekolah," tukas Collins.

Sementara, jumlah rata-rata kasus virus corona baru di Negeri Paman Sam yang dilaporkan secara nasional hampir dua kali lipat dalam 10 hari terakhir, menurut analisis Reuters. Jika negara bagian tidak melakukan penguncian lagi, penyebaran varian Delta masih dapat mengancam perekonomian.

Untuk diketahui, lonjakan kasus varian Delta juga mengguncang dunia. Beberapa wilayah Asia yang sebelumnya relatif berhasil menahan COVID-19, seperti Filipina, Thailand, dan Vietnam, kini melakukan lockdown.

Di Australia, penguncian selama sebulan yang tidak efektif menahan penyebaran varian Delta, membuat otoritas setempat memperpanjang penguncian hingga 28 Agustus mendatang. Mulai hari ini, tentara dilibatkan untuk menegakkan aturan penguncian di Sydney yang terdampak parah penyebara varian Delta.

Sementara di Prancis, di mana pemerintah sedang memerangi gelombang infeksi keempat, ribuan orang menggelar selama tiga pekan berturut-turut untuk menentang kebijakan kartu kesehatan, yang menunjukkan seseorang telah divaksin COVID-19 untuk masuk ke banyak tempat umum.