Bagikan:

JAKARTA - Anda tentu masih ingat pemilik slogan 'tenggelamkan' yang kerap dikemukakan untuk kapal-kapal asing yang mencuri ikan di perairan Indonesia beberapa tahun silam. Saat itu Susi Pudjiastuti masih menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan. Setelah tak jadi menteri dia masih kerap memberikan masukan melalui laman media sosial miliknya, termasuk kepada Menteri Luhut Binsar Panjaitan dalam menangani COVID-19 sekarang ini.

Seperti diketahui ada dua pernyataan dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan di media sosial tersebut yang bertolak belakang. Pertama dia mengatakan COVID-19 di Indonesia terkendali. Namun beberapa hari kemudian yang dikemukakan di media fakta yang sebaliknya. 

Pemberitaan soal hal inilah yang ditanggapi oleh Susi melalui akun twitter resmi yang dia miliki @susipudjiastuti. "Katanya kemarin terkendali," cuit Susi di akun Twitter resmi pada Kamis 15 Juli, mengomentari  berita yang diunggah akun resmi media Kumparan yang mengutip pernyataan Luhut kalau COVID-19 tidak bisa terkendali lagi. 

Tangkapan gambar twitter Susi Pudjiastuti. (Istimewa)
Tangkapan gambar twitter Susi Pudjiastuti. (Istimewa)

Sebelumnya pada  Senin 12 Juli Luhut Binsar Panjaitan dengan gagah berani mengatakan kalau penanganan COVID-19 di Indonesia masih relatif terkendali. Malah dia berani menampilkan data soal penanganan yang dilakukan pemerintah. Dia ingin menguatkan pernyataannya soal COVID-19 sudah terkendali.

"Jadi kalau ada yang berbicara bahwa tidak terkendali keadaannya, sangat-sangat terkendali. Jadi yang bicara tidak terkendali itu bisa datang ke saya, nanti saya tunjukin ke mukanya bahwa kita terkendali, jadi semua kita laksanakan," begitu komentar Luhut menanggapi orang yang meragukan upaya penanganan COVID-19 oleh pemerintah. 

Beberapa hari setelah itu Luhut kembali memberikan pernyataan yang membuat kaget banyak orang, termasuk Susi Pudjiastuti yang akhirnya menyindir melalui akun media sosoail twitter tadi. Dalam pernyataannya Luhut mengatakan kalau COVID-19 variant Delta saat ini kondisinya sulit dikendalikan. Jika dibandingkan dengan variant Alpha jauh lebih dahsyat.

"Nah ini saya mohon supaya kita paham, bahwa variant Delta ini varian yang tidak bisa dikendalikan," begitu Luhut menjelaskan dalam jumpa pers yang digelar secara daring. 

Komentar yang dilontarkan Susi Pudjiastuti melalui akun twitternya ternyata mendapat apresiasi dari warganet. Buktinya Susi menduduki puncak trending topic Twitter Indonesia pada Kamis 15 Juli malam. Ini terjadi tak lama setelah dia menyindir Menko Luhut Binsar Pandjaitan. 

Soal Razia Obat

Sejatinya sindiran Susi masih terkait penangangan COVID-19 dan juga menjadi perhatian publik. Saat itu LBP begitu pria berdarah Batak itu biasa disapa, mengatakan akan merazia penimbun obat kalau harga obat masih melambung.

"Apabila dalam tiga hari ke depan kami masih mendapatkan ada harga-harga obat yang cukup tinggi, atau terjadi kelangkaan, maka kami akan mengambil langkah tegas merazia seluruh gudang-gudang mereka yang sudah kami identifikasi," tandas Luhut juga dalam konferensi pers daring, Senin 5 Juli.

Pernyataan yang dibuplikasikan secara masif oleh mendia cetak dan elektronik itu mendapat tanggapan santai dari Susi Pudjiastuti. "Razia kok kasih tahu 3 hari lagi... ya bisa dipindah dan diumpetin... masa razia dikasih tahu," begitu komentar Susi Pudjiastuti melalui akun resminya persis sehari setelah jumpa pers itu digelar. 

Komentar yang dilontarkan Susi Pudjiastuti soal penanganan COVID-19 melalui akun twitternya ternyata mendapat apresiasi dari warganet. Buktinya Susi menduduki puncak trending topic Twitter Indonesia pada Kamis 15 Juli malam. Ini terjadi tak lama setelah dia menyindir Menko Luhut Binsar Panjaitan