Bagikan:

JAKARTA - Memori hari ini, enam tahun yang lalu, 25 Oktober 2018, Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Susi Pudjiastuti memperingatkan pelaku penangkapan ikan ilegal untuk hati-hati berurusan dengannya. Barang siapa yang melanggar, ia mengancam akan tenggelamkan kapalnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui prestasi Susi. Kekaguman itu membuat Jokowi memberikan imej Susi sebagai menteri yang galak dan agresif. Pujian Jokowi karena Susi sudah menenggelamkan banyak kapal pencuri ikan.

Upaya memaksimalkan potensi kekayaan kelautan dan perikanan jadi misi utama Susi Pudjiastuti menjabat Menteri KKP. Ia ingin supaya kekayaan laut dapat dimaksimalkan oleh rakyat Indonesia. Nyatanya, misi itu tak mudah.

Kekayaan laut Indonesia justru menarik minat banyak pengusaha perikanan luar negeri. Mereka kepicut dengan potensi kelautan Indonesia. Alih-alih mengurus izin segala macam, mereka justru ambil opsi paling mudah: penangkapan ikan ilegal. Mereka masuk seenak jidat ke laut Indonesia.

Kondisi itu membuat banyak kapal berbendera asing hilir mudik di lautan Indonesia. Kerugian Indonesia cukup besar karena kekayaan lautnya terus digarong. Nelayan lokal kemudian jadi korban. Mereka yang notabene harus disejahterakan negara kesusahan mencari ikan.

Susi Pudjiastuti pernah mengeluarkan ancaman untuk menenggelamkan kapal pencuri ikan saat menjabat Menteri Kelautan dan Perikanan. (ANTARA)

Kondisi itu kemudian berubah di era pemerintahan Susi Pudjiastuti, Ia mencoba mengakhiri segala macam penangkapan ikan ilegal. Ia mencoba mencari celah Undang-Undang (UU) yang melegalkan tindakan tegas kapal-kapal asing pencuri ikan. Susi pun menemukan UU Nomor 45 tahun 2009.

Produk hukum itu mengatur dengan tegas terkait penenggelaman kapal ikan yang mencuri di wilayah laut Indonesia. Susi lalu tancap gas dan minta restu Presiden Joko Widodo (Jokowi). Restu pun didapat. Aksi Susi menangkap dan menenggelamkan kapal asing dimulai.

Tindakan Susi memang mendapatkan pro dan kontra. Namun, Susi menganggap angin saja. Aksi penenggelaman kapal terus dilakukannya.

“Menteri KKP, Susi Pudjiastuti pun getol ‘berperang’ dengan kapal asing yang merampok ikan Indonesia. Dia bahkan mengaku siap mengarahkan pesawat Susi Air miliknya untuk mengebom kapal asing itu satu persatu.”

“Pertengahan Desember 2014 kapal pencuri ikan yang tertangkap pun habis dibakar dan di tenggelamkan serta 'mengusir' sebanyak 1.928 nelayan Vietnam dari perairan Indonesia. Pembangunan sumber daya kelautan masih menghadapi banyak permasalahan dan tantangan dalam pengembangannya, misalnya terjadinya kerusakan ingkungan pada ekosistem pesisir dan laut berupa kerusakan fisik dan pencemaran di beberapa kawasan pesisir dan laut,” terang Andi Iqbal Burhanuddin dalam buku Mewujudkan Poros Maritim Dunia (2015).

Nyali Susi yang berani menenggelamkan kapal asing pencuri ikan diapresiasi banyak pihak. Presiden Jokowi sendiri mengungkap Susi sebagai menterinya yang berprestasi tapi memiliki aura galak dan agresif pada 24 Oktober 2018. Jokowi berkelakar tiada yang berani protes kepada Susi karena takut.

Gayung pun bersambut. Susi merespons pujian Jokowi. Pujian itu dijadikan bahan ancaman untuk pengusaha perikanan asing yang mau mencuri ikan secara ilegal. Susi mengancam mereka harus hati-hati melawannya pada 25 Oktober 2018.

Penyataan itu diungkapnya Susi lewat akan media sosial Twitter/X. Sekalipun nada yang dimainkan terlihat sedang bercanda, tapi melihat kejadian Susi berani menenggelamkan kapal hingga 300-an kapal ancaman itu jadi nyata.

“Pak Presiden bilang saya Galak, Agresif, makanya hati-hati ya urusan sama saya tenggelamkan,” ujar Susi lewat akun Twitter/X @susipudjiastusi, 25 Oktober 2018.