Bagikan:

JAKARTA – Memori hari ini, tujuh tahun yang lalu, 24 Oktober 2017, pemain bola kesohor asal Prancis, Olivier Giroud memenangi penghargaan FIFA Puskas Award 2017. Penghargaan itu diberikan karena keunikan gol kalajengking Giroud kala Arsenal menjamu Crystal Palace.

Sebelumnya, Giroud adalah salah satu penyerang yang paling diperhitungkan di Liga Inggris. Ia mampu bersaing dengan penyerang lainnya untuk mendapatkan menit bermain di Arsenal. Jasanya sering kali digunakan oleh Prancis kala hajatan internasional.

Olivier Giroud pernah diremehkan oleh klub sepak bola, Grenoble. Klub yang berjuang di Ligue 2 Prancis itu menganggap Giroud bukan bagian penting klub. Giroud kemudian dipinjamkan, kemudian dijual ke Tours FC pada 2008.

Kepindahan itu jadi ajang Giroud membuktikan diri. Ia memanfaatkan benar kepercayaan klub, Tours FC kepada dirinya. Kepercayaan itu dibayar tuntas dengan dirinya jadi pencetak gol terbanyak dan Pemain Terbaik Ligue 2.

Eksistesni itu membuatnya dilirik klub Ligue 1, Montpellier. Giroud tak henti-hentinya memukau penikmat sepak bola Prancis. Puncaknya, Giroud membawa Montpellier meraih gelar juara Ligue 1 sekaligus pencetak gol terbanyak pada 2012.

Aksi gol kalajengking Olivier Giroud kala Arsenal berjumpa Crystal Palace pada 1 Januari 2017. (Twitter/X @premierleague)

Sederet prestasi itu membuat liga elite dunia, Liga Inggris kepincut. Giroud dianggap mampu mendongkrak prestasi klub asal London Utara, Arsenal pada 2012. Klub berjuluk Gudang Peluru pun memboyong Giroud ke London.

Musim pertamanya memang tak mudah. Giroud harus mengesuaikan ritme dari biasa bermain di Ligue 1 ke Liga Premier Inggris yang notabene beritme cepat. Belakangan ia mulai menemukan performa terbaiknya.

Instingnya mencetak gol tak diragukan. Ia mampu membawa Arsenal meraih dua gelar Piala FA. Masing-masing pada 2014 dan 2015. Suatu hal yang membuatnya kerap mendapatkan tempat di timnas Prancis. Aksi Giroud di Arsenal pun pernah heboh.  

Ia pernah mencetak gol dengan gaya tak biasa dengan tumitnya pada pertandingan Arsenal melawan Crystal Palace pada 1 Januari 2017. Ia membuka skor dengan gol tak biasa yang dikenal dengan gol kalajengking pada menit 17. Arsenal pun lalu menang 2-0 dan Giroud kian kesohor dunia.

"Itu adalah gol yang luar biasa, karena gol itu tercipta di akhir pergerakan kolektif yang fantastis, yang merupakan inti dari permainan kami. Setelah itu, itu adalah refleks. Setiap pencetak gol siap menggunakan bagian tubuh mana pun, bahkan kelingking kaki, untuk mencetak gol dan Olivier memiliki refleks seperti itu. Ia mengubah gol itu, menurut saya, menjadi sebuah karya seni.”

"Itu adalah seni karena kejutannya, karena keindahan gerakannya, dan karena efisiensi gerakannya. Itu akan dikenang sebagai gol Giroud, yang tidak akan pernah dilupakan siapa pun. Setiap penyerang pasti dikenang karena satu atau dua atau tiga gol spesial dan itu pasti akan selalu dikenang selamanya,” ujar pelatih Arsenal, Arsene Wenger dikutip David Hytner di laman The Guardian, 1 Januari 2017.

Gol kalajengking Giroud jadi perbincangan hangat di media massa dan media sosial. Gol itu membuat takjub banyak orang. Banyak yang memprediksi bahwa gol Giroud akan menjadi gol terbaik dalam tahun 2017.

Pucuk dicinta ulam tiba. Anggapan itu benar adanya. Gol kalajengking Giroud memenangi penghargaan FIFA Puskas Award pada 24 Oktober 2017. Penghargaan itu diterimanya di The London Palladium, Inggris. Giroud pun senang bukan main. Penghargaan itu membuatnya terus termotivasi.

"Terima kasih banyak. Sebuah kehormatan bagi saya menerima penghargaan ini di hadapan para legenda sepak bola," ucap Giroud dikutip laman kompas.com, 24 Oktober 2017.