Bagikan:

JAKARTA – Memori hari ini, delapan tahun yang lalu, 3 Desember 2016, Universitas Diponegoro (Undip) anugerahkan gelar Doktor Kehormatan Honoris Causa bidang kebijakan, pembangunan, kelautan, dan perikanan kepada Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Susi Pudjiastuti. Susi menyambutnya dengan gembira.

Sebelumnya, Susi dikenal sebagai pebisnis andal. Ia berbisnis dengan memanfaatkan potensi besar laut Indonesia. Ia juga pemilik dari Susi Air. Andil itu membuatnya dipercaya jadi Menteri KPP. Ia banyak melakukan gebrakan. Tenggelamkan kapal asing, misalnya.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan kabinetnya diisi oleh menteri yang mempuni. Namun, tak sedikit pula menteri pilihan Jokowi membuat rakyat Indonesia betanya-tanya. Pilihan Jokowi memilih Susi sebagai Menteri KKP, misalnya.

Pemilih Susi Air itu diragukan banyak pihak hanya karena tamatan SMP. Beda dengan menteri lainnya yang berasal dari kalangan pendiidikan tinggi. Kritik itu sampai ke telingga Susi. Ia menganggap dirinya memang tak menempa diri di perguruan tinggi. Namun, ia mengaku seorang profesional.

Ia membuktikan bahwa tiap perusahaan yang dipegangnya berhasil memberikan manfaat kepada orang banyak. Susi pun segera mengundurkan diri dari seluruh jabatan yang dipegangnya di perusahaan senagai wujud profesionalitas sebagai Menteri KKP.

Susi Pudjiastuti yang pernah menjabat sebagai Menteri KPP era 2014-2019. (ANTARA)

Kehadiran Susi di Kementerian KKP pun bawa warna baru. Susi banyak melakukan gebrakan besar. Ia mematangkan mimpi besar. Susi ingin seluruh potensi kelautan Indonesia digunakan untuk kemakmuran rakyat Indonesia. Bukan bangsa asing.

Susi pun menjaga benar supaya laut Indonesia tak dimasuki oleh kapal pencuri ikan. Barang siapa yang berani masuk dan mencuri ikan secara ilegal, akan ditenggelamkan. Gema penenggelaman kapal pencuri ikan memunculkan pro dan kontra.

Namun, Presiden Jokowi justru memberikan restu. Restu itu karena apa yang dilakukan Susi menunjukkan bahwa Indonesia serius menjaga potensi kelautannya.

"Setelah kita lakukan penenggelaman kapal, produksi ikan langsung melimpah. Karena menterinya sadis. Saya (dulunya) perintahkan menenggelamkan kapal, setelah saya tunggu dua minggu tidak ada realisasi. Katanya harus ada prosedur ini dan itu. Padahal ini kan perintah panglima tertinggi, sampai harus ada perintah ketiga,” ujar Jokowi sebagaimana dikutip laman CNN Indonesia, 15 Januari 2015.

Aksi Susi memajukan Kementerian KKP dilirik banyak pihak. Susi bahkan disebut-sebut sebagai salah satu menteri berprestasi yang ada dalam pemerintahan Presiden Jokowi. Penghargaan demi penghargaan didapatnya.

Undip pun tak mau ketinggalan. Universitas kebagaan Kota Semarang itu ingin menganugerahkan penghargaan kepada Susi. Penghargaan itu adalah gelar Doktor Kehormatan Honoris Causa bidang kebijakan, pembangunan, kelautan, dan perikanan.

Pemberian itu tak lakukan dengan sembarang. Susi lebih dulu diuji kompetensinya. Pengujian dilakukan untuk mengetahui kelayakan menteri Susi menerima gelar kehormatan itu. Nyatanya, hasil ujinya tinggi. Akhirnya, gelar pun diberikan kepada Susi pada 3 Desember 2016.

"Universitas lain sebelumnya juga pernah meminta (memberikan gelar kehormatan), namun saya bilang akan pikir-pikir dulu. Karena saya menteri yang paling tidak berpendidikan tinggi.”

“Tim uji kompetensi kemudian datang ke rumah, tanya jawab, dan sebagainya. Ternyata hasilnya (skor) cukup tinggi yang membuat saya sebenarnya juga surprise," terang Susi kala menteri penghargaan doktor kehormatan di Auditorium Undip Semarang, sebagaimana dikutip laman ANTARA, 3 Desember 2016.