Bagikan:

JAKARTA - Memori hari ini, 12 tahun yang lalu, 1 Desember 2012, Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) resmi membagikan Kartu Jakarta Pintar (KJP) tahap pertama di dua sekolah di Jakarta. Total KJP yang dibagikan pemerintah DKI Jakarta mencapai 3.008 siswa dari 111 sekolah (12 negeri dan 99 swasta) untuk tahap pertama.

Sebelumnya, Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Jokowi dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pernah berjanji hadirkan KJP untuk anak sekolah dalam kampanyenya. KJP jadi alternatif bantuan untuk biaya operasional anak sekolah.

Pendidikan adalah bagian penting dalam menciptakan generasi penerus bangsa yang cerdas nan bermanfaat. Ajian pendidikan nantinya bisa membuat mereka meraih cita-cita yang diinginkan. Namun, urusan menempuh pendidikan bukan hal yang mudah.

Barang siapa yang ingin menempuh pendidikan, niscaya membutuhkan dana-dana tambahan. Kadang kala urusan dana ini jadi hal yang memberatkan bagi siswa kurang mampu. Kondisi itu membuat mereka terancam putus sekolah.

Jokowi-Ahok mencoba merekam fenomena itu kala maju sebagai kadidat cagub dan cawagub pada Pilgub DKI Jakarta 2012. Keduanya bekerja sama dengan tim pemenangan mencoba merancang program tepat guna. Belakangan program itu dikenal dengan nama KJP.

KJP sendiri adalah kemudahan yang diberikan oleh Jokowi-Ahok untuk anak sekolah dalam proses belajar mengajar. Para siswa dapat mengambil uang KJP untuk keperluan operasional sekolah siswa, bukan bayar sekolah.

Nominal masing-masing anak sekolah berbeda. SMA atau SMK akan diberikan Rp 240 ribu per bulan, SMP sebesar Rp 210 ribu per bulan, dan SD Rp 180 ribu perbuan. Uang itu nantinya dapat diambil setiap tanggal 1 yang notabene awal bulan.

Ide Jokowi-Ahok pun mampu merebut hati masyarakat. Banyak orang menganggap ide KJP sangat realistis direalisasikan dibanding dengan janji kandidat lainnya. Pucuk dicinta ulam tiba. Jokowi-Ahok akhirnya resmi jadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang baru pada 15 Oktober 2012.

“Itu saya lihat di kampung-kampung. Tak usah jauh-jauh di Jakarta, masih banyak hanya lulusan SD, SMP saja tak tamat. Oleh karena itu, KJP yang akan membantu anak-anak,” ujar Jokowi dikutip Michael Frankwin Umbas dalam buku Solus1 Jokow1 (2014).

Joko Widodo (Jokowi) yang pernah menjadi Gubernur DKI Jakarta era 2012-2014 | ANTARA

Jokowi pun tak melupakan janji kampanyenya. Ia segera merapatkan rencana pemberian KJP ke anak sekolah. Alhasil, Jokowi lalu meresmikan peluncuran KJP tahap satu di dua tempat langsung di Jakarta pada 1 Desember 2012.

Pertama, Jokowi membagikan KJP untuk 1.657 siswa di SMA Yappenda, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Kedua, Jokowi akan membagikan 1.066 KJP di SMA Paskalis, Kamayoran, Jakarta Pusat. Total pemerintah Jokowi akan membagikan KJP ke 3.008 siswa untuk tahap satu dari 111 Sekolah (12 Negeri dan 99 swasta).

Pembagian itu langsung disambut antusias oleh para siswa di SMA Paskalis. Siswa pun berbondong-bondong mendatangi ATM Bank DKI untuk mengecek saldo KJP. Tahap pertama memang langsung diisi uang oleh pemerintah untuk tiga bulan sekaligus. Nantinya setiap tanggal 1 awal bulan akan diisi pemerintah secara rutin.

"Ya benar ada uangnya. Saldo saya Rp 710 ribu untuk 3 bulan. Tadi saya coba ambil uang Rp 100 ribu. Nanti mau dibalikin lagi ke mama. Ternyata benar ini uangnya keluar," kata siswa jurusan IPS SMA Paskalis, Chrisopran Orizand dikutip laman detik.com, 1 Desember 2012.