Bagikan:

JAKARTA - Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin menyambut baik rencana pemerintah yang akan mensubsidi ongkos kirim (ongkir) transaksi barang melalui daring (online) dengan total anggaran Rp 500 miliar pada Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) menjelang Idulfitri 1422 Hijriah. 

Kebijakan gratis ongkir belanja online lebaran disebut Aizs dapat meningkatkan daya beli dan usaha perekonomian masyarakat di tengah pendemi COVID-19. 

"Sehingga ekonomi dapat bangkit dan masyarakat sejahtera" ujar Azis kepada wartawan, Senin, 12 April.

Menurut politikus Golkar itu, pemerintah perlu segera menyosialisasikan rencana tersebut kepada perusahaan yang dilibatkan agar setiap elemen bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk menggerakan perekonomian nasional.

"Pemerintah harus segera melakukan sosialisasi subsidi ongkir ini kepada perusahaan e-commerce, perusahaan penyedia barang, perusahaan penyedia jasa ekspedisi, dan masyarakat untuk mendorong peningkatan volume transaksi jual-beli melalui daring," jelas Azis.

Azis juga mendorong pemerintah untuk memberikan langsung subsidi ongkir tersebut kepada perusahaan penyedia jasa ekspedisi, baik yang menggunakan atau tidak jasa e-commerce. 

"Ini untuk mencegah adanya potensi pemotongan yang dilakukan oleh pihak e-commerce, sehingga realisasi berjalan sesuai rencana dan tujuan," katanya.

Pemerintah Siapkan Rp500 Miliar Ongkir Belanja Online

Pemerintah menyiapkan dana Rp500 miliar untuk menyubsidi ongkos kirim (ongkir) dari pembelian barang melalui daring (online) pada H-10 atau H-5 menjelang Idul Fitri 1422 Hijriah, guna menstimulus konsumsi masyarakat.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai sidang kabinet paripurna di Istana Negara mengatakan, pemerintah menyiapkan pagelaran Hari Belanja Nasional pada H-10 dan H-5 untuk penjualan barang produk dalam negeri.

"Hari belanja nasional melalui online itu ditujukan untuk produk nasional dan pemerintah akan mensubsidi ongkos kirim," kata Airlangga, Rabu 7 April.

Upaya penyaluran subsidi belanja daring ini, ujar Airlangga, menjadi salah satu stimulus untuk mendorong konsumsi masyarakat pada Ramadhan dan Lebaran. Perayaan bagi umat muslim tersebut memang kerap menjadi momentum pertumbuhan konsumsi masyarakat.

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), kata Airlangga, telah berpesan agar tetap menjaga tren pemulihan ekonomi sembari terus memulihkan aspek kesehatan masyarakat dari pandemi COVID-19.

"Oleh karena itu (stimulus) yang terkait dengan demand side (permintaan) perlu dilanjutkan," ujar dia.