JAKARTA - Federasi Otomotif Internasional (FIA) selaku pengelola Formula E di New York, Amerika Serikat (AS), merilis kalender sementara penyelenggaraan Formula E pada 2022. Namun, Jakarta tak ada dalam daftar penyelenggara Formula E di tahun tersebut.
Padahal, untuk memboyong ajang ini ke ibu kota Pemprov DKI menggelontorkan uang yang tidak sedikit. Pada laporan yang dikeluarkan BPK per tanggal 19 Juni 2020 mencatat, Anies Baswedan telah membayar commitment fee kepada Formula E Operations Limited (FEO) dan Bank Garansi hampir Rp1 triliun.
Rinciannya, ada commitment fee yang dibayarkan pada 2019 senilai Rp360 miliar. Selanjutnya, pada 2020, commitment fee yang dibayarkan senilai setara Rp200,3 miliar. Lalu, Bank Garansi yang dibayarkan senilai Rp423 miliar.
Seluruh beban pembiayaan kegiatan ajang balap mobil bertenaga listrik yang dipersiapkan sejak 2019 ini bahkan dari dana APBD DKI.
Pegiat Media Sosial Eko Kuntadhi mengatakan, selain absennya Jakarta dalam kalender penyelenggara, pada 2022 mendatang masa jabatan Anies Baswedan akan berakhir.
BACA JUGA:
Tidak ada jaminan pelaksana tugas (Plt) pengganti Anies akan melanjutkan ajang ini. Sebab kalau terlaksana pun, Pemrov harus mengeluarkan uang lagi. Misalnya untuk perbaikan jalan, membangun tribun penonton dan sebagainya.
"Jadi pertanyaannya ketika 2022 kita baru saja siuman dari COVID apakah Plt Gubernur Jakarta nanti mau buang-buang duit untuk ajang yang hanya digelar cuma sehari dua hari tapi borosnya minta ampun itu?" tegas Eko dikutip dari saluran Youtube CokroTV, Rabu, 14 Juli.
Sialnya, commitment fee yang telah diserahkan Jakarta ke penyelenggara tidak memiliki jaminan untuk dikembalikan kalau ajang mobil ini tidak jadi digelar. Sementara itu, Jakarta tengah megap-megap cari dana untuk menanggulangi COVID-19.
"Jika sampai masa jabatan habis ajang Formula enggak juga digelar di Jakarta ini kan pasti membuat Anis kelabakan. Duit udah hampir Rp1 triliun yang digelontorkan tapi sampai akhir masa jabatannya enggak kunjung jelas bagaimana event-nya atau bagaimana kegiatannya,"
"Ini yang bikin Anies pusing tujuh keliling dan mungkin keningnya sudah banyak koyok," sindir Eko.
Terpisah, Corporate Secretary PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Nadia Diposanjoyo mengaku pihaknya masih menunggu arahan dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan jajaran Pemprov DKI soal tak ada nama Jakarta dalam kalender penyelenggara Formula E tahun 2022.
"Kita masih menunggu arahan dari Pemprov. Semua pihak masih melakukan koordinasi untuk mendapatkan yang terbaik," kata Nadia saat dikonfirmasi, Rabu, 14 Juli.
Lagipula, kata Nadia, jadwal yang dikeluarkan Federasi Otomotif Internasional (FIA) selaku pengelola Formula E di New York, Amerika Serikat (AS), masih bersifat sementara.
Sekarang ini, Nadia mengaku Jakpro masih membantu pemerintah untuk menanggulangi pandemi COVID-19 di Ibu Kota yang saat ini melonjak.
"Jadwal Formula E yang ada sekarang masih provisional. Yang artinya masih sementara. Jakpro saat ini membantu Pemprov fokus dalam penanganan COVID-19. Sementara itu dulu," ungkap Nadia.