Bagikan:

JAKARTA - Sebuah ledakan besar terdengar di Teheran, Iran setelah serangkaian serangan siber skala besar mengguncang seluruh wilayah Iran, menurut Kantor Berita Iran Fars.

Melansir Jerusalem Post Sabtu 10 Juli, Kepala Departemen Pemadam Kebakaran Teheran mengatakan, mereka belum menerima laporan mengenai ledakan, seperti dilaporkan Fars News

Meski demikian,  Departemen Pemadam Kebakaran Teheran dilaporkan mengklarifikasi bahwa tim pemadam kebakaran dan penyelamat telah dikirim ke daerah di utara ibukota Iran.

Laporan yang belum dikonfirmasi menyebutkan, ledakan terjadi di dekat sebuah bangunan di dalam Mellat Park, di mana stasiun televisi dan radio yang dijalankan oleh Islamic Republic of Iran Broadcasting bermarkas.

Hamidreza Goudarzi, Wakil Kepala Keamanan untuk Provinsi Teheran seperti dikutip oleh Tasnim News yang berafiliasi dengan Garda Pengawal Revolusi Iran mengatakan, insiden tersebut sedang diselidiki.

Belum jelas apa penyebab ledakan besar yang terjadi, dan belum diketahui apakah peristiwa ini terkait dengan tindakan terorisme atau tidak. Media Iran melaporkan, tidak ada korban jiwa di lokasi ledakan.

Diketahui, ledakan itu terjadi beberapa jam setelah serangan siber skala besar di seluruh Iran, dengan peretas mengunggah nomor telepon pemimpin tertinggi negara itu sebagai nomor untuk meminta informasi penundaan kereta.

Jumat kemarin, layanan kereta api di Iran tertunda oleh serangan siber, dengan peretas mengunggah nomor telepon pemimpin tertinggi negara itu sebagai nomor untuk meminta informasi, seperti dilaporkan outlet berita yang berafiliasi dengan negara.

Kereta ditunda atau dibatalkan karena kantor tiket, situs web kereta api nasional dan layanan kargo terganggu, dengan kekacauan yang belum pernah terjadi sebelumnya di stasiun kereta api di seluruh negeri, lapor penyiar negara IRIB.

Sebuah pemberitahuan di papan elektronik di stasiun meminta para pelancong untuk menelepon nomor yang sebenarnya milik kantor Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, IRIB dan kantor berita semi-resmi Fars mengatakan.

"Penundaan lama karena serangan siber," kata pemberitahuan lain di papan stasiun, tulis kantor berita Fars.

IRIB kemudian mengutip juru bicara perusahaan kereta api negara, mengatakan teknisi sedang memeriksa gangguan dan menyangkal bahwa ada penundaan besar.