JAKARTA - Myanmar dilaporkan mencatat rekor baru kasus infeksi COVID-19, dengan ratusan komandan polisi terinfeksi, serta rezim militer memutuskan untuk mengunci kota terbesar kedua di negara tersebut.
Kementerian Kesehatan Myanmar melaporkan rekor harian 2.318 kasus baru COVID-19 pada hari Minggu, serta 35 kematian. Menjadikan Myanmar saat ini mencatat total 165.405 kasus infeksi dengan 3.419 kematian dan 138.715 orang dinyatakan sembuh.
Wabah virus corona terus berkembang pesat di Myanmar, seiring dengan sistem kesehatan serta langkah penanganan yang kandas sejak kudeta militer 1 Februari.
Tingkat tes positif yang lebih dari 22 persen, juga lebih tinggi dari puncak sebelumnya dalam jumlah kasus akhir tahun lalu. Mengutip Reuters Senin 5 Juli, belum ada komentar lebih jauh dari Kementerian Kesehatan Myanmar terkait hal ini.
Pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi telah mengendalikan dua gelombang virus coronadengan program pengujian dan karantina, serta baru saja memulai kampanye vaksinasi COVID-19 sebelum digulingkan.
Sementara, dokter dan petugas kesehatan yang menolak bekerja di bawah rezim militer Myanmar, bergabung dengan Gerakan Pembangkangan Sipil (CDM), sebagai bentuk penentangan.
Di tengah kondisi ini, ratusan polisi Myanmar dinyatakan positif terinfeksi COVID-19. Di mana, sekitar 150 polisi di pusat pelatihan promosi polisi Yangon, Departemen Investigasi Pusat, Insein dinyatakan positif COVID-19 sejak akhir Juni, setelah seorang instruktur dinyatakan positif, menurut sumber polisi, seperti mengutip The Irrawaddy.
"Ada 120 letnan polisi dari seluruh negeri yang menerima pelatihan untuk menjadi kapten. Sekitar 114 dari mereka dinyatakan positif COVID-19 dan jika ditambah dengan instruktur, setidaknya ada 150 orang," kata seorang petugas polisi di Yangon.
Sebelumnya, sebanyak 96 penjaga perbatasan di Maungdaw dekat Bangladesh di Negara Bagian Rakhine juga dilaporkan dinyatakan positif pada 1 Juli.
Kementerian Kesehatan Myanmar bulan lalu mengumumkan, varian virus corona baru yang lebih ganas, termasuk varian Delta yang pertama kali diidentifikasi di India, telah terdeteksi di Myanmar, memperingatkan bahwa ini akan meningkatkan penerimaan dan kematian di rumah sakit.
Pada Hari Minggu, rezim militer Myanmar mengunci Kota Pathein, Myaungmya dan Thabaung di Wilayah Ayeyarwady. Sementara pada Hari Sabtu itu memberlakukan perintah tinggal di rumah di Kotapraja Homalin di Wilayah Sagaing, Kotapraja Pyin Oo Lwin di Wilayah Mandalay dan Kotapraja Nawnghkio di Negara Bagian Shan. Sebelumnya di Hari Jumat, rezim mengunci tujuh kotapraja di Kota Mandalay dan kotapraja Thayawady dan Minhla di Bago.
Untuk diketahui, sejak akhir Mei lalu rezim militer telah mengunci 26 kotapraja di wilayah Sagaing, Mandalay, Bago dan Ayeyarwady serta negara bagian Chin dan Shan.
BACA JUGA:
Kudeta Myanmar. Redaksi VOI terus memantau situasi politik di salah satu negara anggota ASEAN itu. Korban dari warga sipil terus berjatuhan. Pembaca bisa mengikuti berita seputar kudeta militer Myanmar dengan mengetuk tautan ini.