Kurang Sehat, Aung San Suu Kyi Jalani Persidangan Rezim Militer Myanmar Selama 5 Jam
Aung San Suu Kyi. (Wikimedia Commons/East Asia and Pacific Media Hub U.S. Department of State)

Bagikan:

JAKARTA - Pemimpin Myanmar yang digulingkan Aung San Suu Kyi, menjalani persidangan perdana tuduhan terhadapnya yang harus selesai dalam 180 hari ke depan, Senin 14 Juni. 

Dalam persidangan yang digelar di pengadilan khusus rezim militer Myanmar untuk menyidangkan perkaranya bersama Presiden Win Myint dan Ketua Dewan Naypyitaw Myo Aung, Suu Kyi terlihat kurang sehat. 

Persidangan hari ini digelar terkait dengan kasus-kasus yang dituduhkan kepadanya, yakni memiliki radio telekomunikasi walkie-talkie secara ilegal, serta melanggar protokol kesehatan virus corona, sebut tim pengacaranya. 

"Daw Aung San Suu Kyi tampak tidak begitu sehat tetapi sepanjang persidangan dia tampak cukup tertarik dan menaruh perhatian besar," ujar ketua tim pengacara Khin Maung Zaw, dalam sebuah pernyataan setelah hari persidangan, seperti melansir Reuters Senin 14 Juni. 

Pendukung Suu Kyi mengatakan, tuduhan terhadapnya bermotif politik dan dirancang rezim militer untuk mengakhiri kehidupan politik Suu Kyi yang memperjuangkan demokrasi selama beberapa dekade terakhir. 

Selain dua tuduhan yang disidangkan hari ini, pengadilan khusus tersebut juga akan menyidangkan perkara pemenang Hadiah Nobel Perdamaian itu terkait tuduhan penghasutan yang akan disidangkan besok. 

Meski kurang sehat, Suu Kyi mengikuti persidangan yang berlangsung lebih dari lima jam tersebut, dengan menghadirkan saksi Mayor Polisi Myint Naing dalam kasus pelanggaran protokol virus corona, dan Mayor Polisi Kyi Lin dalam kasus pemiliki walkie-talkie ilegal. 

Sementara, tim pengacara Suu Kyi tetap konsisten sejak awal, menolak seluruh tuduhan yang dihadapkan kepada kliennya, menyebut seluruh tuduhan yang diarahkan tidak masuk akal. 

Pekan lalu, majelis hakim persidangan Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi memutuskan, sidang kasus yang tengah dijalaninya harus selesai dalam waktu 180 hari ke depan. 

Hakim Kotapraja Zabuthiri, Maung Maung Lwin membuat pernyataan tersebut dalam persidangan tatap muka kedua pada Senin 7 Juni kemarin, sejak dia dan anggota kabinetnya pertama kali didakwa pada 16 Februari silam. 

Aung Suu Kyi menghadapi total enam dakwaan, lima di Naypyitaw dan satu di Yangon dengan ancaman hukuman 26 tahun menantinya. Batas waktu persidangan yang ditetapkan berlaku untuk kasus yang diadili di Naypyitaw.

"Mulai minggu depan, sidang akan berlangsung setiap Senin dan Selasa, dengan pengadilan menyelesaikan pertanyaan penggugat pada 28 Juni," kata hakim di persidangan, seperti melansir Myanmar Now Selasa 8 Juni.

Kudeta Myanmar. Redaksi VOI terus memantau situasi politik di salah satu negara anggota ASEAN itu. Korban dari warga sipil terus berjatuhan. Pembaca bisa mengikuti berita seputar kudeta militer Myanmar dengan mengetuk tautan ini.