Dipindahkan dari Tahanan Rumah, Rezim Militer Jebloskan Pemimpin Myanmar Terguling Aung San Suu Kyi ke Sel Isolasi
Aung San Suu Kyi. (Wikimedia Commons/East Asia and Pacific Media Hub/U.S. Department of State)

Bagikan:

JAKARTA - Pemimpin terguling Myanmar Aung San Suu Kyi telah dipindahkan dari tahanan rumah ke sel isolasi di kompleks penjara di ibu kota Naypyidaw yang dibangun militer, kata juru bicara rezim.

"Sesuai dengan hukum pidana (Aung San Suu Kyi) telah ditahan di sel isolasi di penjara" sejak Rabu, ungkap juru bicara rezim militer Zaw Min Tun dalam sebuah pernyataan, mengutip CNA 23 Juni.

Sejak penggulingannya dalam kudeta tahun lalu, Aung San Suu Kyi telah berada dalam tahanan rumah di sebuah lokasi yang dirahasiakan di Naypyidaw, ditemani oleh beberapa staf rumah tangga dan anjingnya, menurut sumber yang mengetahui masalah tersebut.

Peraih Nobel berusia 77 tahun tersebut meninggalkan tempat itu hanya untuk menghadiri sidang pengadilan di pengadilan junta, yang bisa membuatnya dijatuhi hukuman penjara lebih dari 150 tahun.

Dia telah dihukum karena korupsi, hasutan terhadap militer, melanggar aturan COVID-19 dan melanggar undang-undang telekomunikasi, dengan pengadilan menjatuhkan hukuman 11 tahun penjara sejauh ini. Aung San Suu Kyi menyangkal semua tuduhan.

Di bawah rezim junta sebelumnya, dia menghabiskan waktu lama di bawah tahanan rumah di rumah keluarganya di Yangon, kota terbesar di Myanmar. Pengacara Aung San Suu Kyi telah dilarang berbicara kepada media dan wartawan dilarang menghadiri persidangannya.

Semula, pemimpin rezim militer Jenderal Senior Min Aung Hlaing telah mengizinkan Aung San Suu Kyi untuk tetap ditahan meskipun dia dihukum. Tetapi pada Hari Rabu, penguasa militer Myanmar tanpa penjelasan memerintahkan semua proses hukum terhadapnya dipindahkan dari ruang sidang ke penjara, sumber yang mengetahui kasusnya mengatakan.

Sumber itu, yang menolak disebutkan namanya karena sensitif terhadap persidangan, mengatakan sidang akan dialihkan ke pengadilan khusus baru di penjara Naypyidaw.

"Dinyatakan oleh hakim bahwa gedung baru untuk pengadilan telah selesai," tambah sumber itu.

Terpisah, tiga pejabat hukum mengatakan pengacara Aung San Suu Kyi diberitahu pada Hari Selasa, bahwa bangunan tersebut telah selesai, dan bahwa semua sidang pengadilan yang tersisa akan diadakan di sana mulai hari Kamis.

Semua pejabat berbicara dengan syarat anonim karena mereka tidak berwenang untuk merilis informasi apa pun tentang kasusnya.

Salah satu pejabat mengatakan bahwa pemerintah bermaksud untuk menempatkannya di sel isolasi setelah hukuman pertamanya tahun lalu, tetapi harus menunggu sampai fasilitas baru di penjara utama di Naypyidaw selesai.

Disebutkan, ekonom Australia Sean Turnell, yang merupakan penasihat Aung San Suu Kyi, ditahan di penjara yang sama di mana Suu Kyi dikirim.

Turnell dan Aung San Suu Kyi sedang dituntut dalam kasus yang sama di bawah Undang-Undang Rahasia Resmi, yang membawa hukuman penjara maksimum 14 tahun, sehingga keduanya akan muncul di pengadilan di dalam penjara pada hari Kamis.

Diketahui, proses pengadilan maraton Aung San Suu Kyi berlangsung di balik pintu tertutup dengan hanya informasi terbatas yang dilaporkan oleh media pemerintah. Perintah pembungkaman telah dikenakan pada pengacaranya, yang satu-satunya akses padanya adalah pada hari-hari persidangan.

Adapun negara-negara Barat telah menyebut hukuman itu palsu dan menuntut pembebasannya. Militer mengatakan dia sedang menjalani proses hukum oleh pengadilan independen.

Menurut Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP), sebuah organisasi swasta yang melacak pembunuhan dan penangkapan pemerintah, total 11.174 orang saat ini ditahan karena dicurigai menentang dewan militer yang berkuasa.

Kudeta Myanmar. Redaksi VOI terus menyatukan situasi politik di salah satu negara anggota ASEAN itu. Korban dari warga sipil terus berjatuhan. Pembaca bisa mengikuti berita seputar kudeta militer Myanmar dengan mengetuk tautan ini