Pertama Kali dalam Enam Tahun, Harga Tanah di Jepang Turun karena Pandemi COVID-19
Ilustrasi Jepang. (Wikimedia Commons/Wiiii)

Bagikan:

JAKARTA - Harga tanah di Jepang turun rata-rata 0,5 persen pada tahun 2021 dari tahun sebelumnya, pertama kalinya dalam enam tahun terakhir akibat turunnya permintaan asing selama pandemi COVID-19.

Data yang dirilis oleh Badan Pajak Nasional Kamis 1 Juli menunjukkan, harga tanah pada 1 Januari di 39 dari 47 prefektur negara itu, dengan wilayah metropolitan Tokyo, Osaka dan Aichi serta 10 prefektur lainnya mengalami penurunan, setelah naik pada tahun sebelumnya.

Shizuoka mengalami penurunan paling tajam sebesar 1,6 persen selama pandemi COVID-19, diikuti oleh Gifu dan Ehime, keduanya turun 1,4 persen. Banyak prefektur lain memperluas margin penurunan mereka, mengutip Kyodo News Kamis 1 Juli. 

Harga tanah di tujuh prefektur naik, turun dari 21 prefektur tahun lalu, dengan margin kenaikan menyempit. Fukuoka melihat kenaikan terbesar sebesar 1,8 persen. Sementara harga di Okinawa naik 1,6 persen, dengan margin kenaikan menyusut tajam dari kenaikan 10,5 persen tahun lalu.

Dari 47 ibu kota prefektur, harga turun di 22 ibu kota, dibandingkan dengan satu tahun lalu, terutama di tempat-tempat wisata dan daerah pusat kota yang biasanya populer dengan turis asing yang datang.

ilustrasi jepang
Ilustrasi suasana malam hari di Jepang. (Wikimedia Commons/Jlascar)

Harga tanah di Jalan Omiya, Nara mengalami penurunan sebesar 12,5 persen. Sementara, harga di jalan perbelanjaan Sannomiya Center Gai di Kobe mengalami penurunan sebesar 9,7 persen dan jalan Midosuji di Osaka mengalami penurunan sebesar 8,5 persen.

Jalan perbelanjaan Kokusai-dori di Naha, Okinawa, turun 1,4 persen setelah mencatat kenaikan tertinggi 40,8 persen tahun lalu.

Harga tanah di delapan ibu kota naik, turun 30 dari ibu kota tahun sebelumnya, didukung oleh proyek-proyek pembangunan. Ada pun tujuh belas lainnya tetap pada level yang sama.

Sebidang tanah di distrik perbelanjaan Ginza Tokyo, di depan toko alat tulis Kyukyodo, menjadi yang termahal untuk tahun ini di Tokyo, dengan harga per meter perseginya mencapai 42,72 juta yen atau sekitar 384.500 dolar Amerika Serikat

Kendati demikian, harga tersebut tetap menunjukkan penurunan sebesar 7,0 persen dari tahun sebelumnya, penurunan pertama setelah sebelumnya selai naik tujuh tahun berturut-turut.

Sementara, tanah yang ditetapkan sebagai zona evakuasi di beberapa bagian Prefektur Fukushima setelah bencana nuklir 2011, terus tidak menunjukkan nilai dalam data.

Untuk diketahui, survei tahunan badan pajak tentang harga per 1 meter persegi tanah yang menghadap jalan utama pada 1 Januari mencakup sekitar 325.000 titik di seluruh Jepang tahun ini. Survei ini dilakukan untuk perhitungan pajak warisan dan pajak hadiah.

"Ada penurunan di daerah pusat kota dan tempat-tempat wisata," kata seorang pejabat badan pajak, seperti mengutip Reuters.