Bagikan:

JAKARTA - Indonesia direncanakan bakal menerima 2 juta dosis vaksin COVID-19 dari Jepang. Rencananya, pengiriman vaksin ini akan dilakukan dalam dua tahap terpisah. Selain, Indonesia menjajaki perihal kerja sama obat terapeutik. 

Kabar ini datang usai pertemuan bilateral Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dengan Menteri Luar Negeri Jepang Toshimitsu Motegi, serta dengan Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar secara terpisah di Bari, Italia, Senin 28 Juni kemarin.

"Komunikasi saya dengan Menlu Jepang Toshimitsu Motegi terfokus pada isu doses sharing vaksin. Sebagai hasil dari komunikasi intensif, Jepang akan menyumbangkan sekitar 2 juta dosis vaksin COVID-19 jadi untuk Indonesia," jelas Menlu Retno dalam keterangannya Selasa 29 Juni.

"(Pengirimannya), satu juta dosis vaksin COVID-19 direncanakan akan tiba pada 1 Juli 2021 mendatang. Sementara pengiriman kedua menurut rencana akan tiba pada pertengahan Juli 2021," sambung Menlu Retno

Selain vaksin COVID-19, kedua menteri luar negeri juga menjajaki kerja sama dengan Jepang di bidang obat-obatan terapeutik. Menlu Retno mengatakan, Menlu Motegi akan melihat kemungkinan kerja sama penyediaan obat-obatan terapeutik yang diperlukan Indonesia. 

Terkait dengan obat-obatan terapeutik, Menlu Retno dalam pertemuan dengan Menlu India Subrahmanyam Jaishankar menyampaikan harapan, agar izin ekspor beberapa obat-obatan terapeutik dari India ke Indonesia, yang saat ini diperlukan Indonesia, agar dapat diberi kelolanggaran.

Diketahui, pandemi COVID-19 membuat India memberlakukan pembatasan sementara ekspor vaksin dan obat-obatan ke luar negeri, mengingat India juga tengah berjungan menangani pandemi. 

"Permintaan Indonesia dipertimbangkan secara positif oleh India dan Indonesia telah menyampaikan rincian obat-obatan yang diperlukan saat ini," tandasnya. 

Diberitakan sebelumnya, Menlu Retno Marsudi tengah berada di Italia, untuk mengikuti KTT G20 yang akan digelar mulai hari ini di Italia. Selain bertemu Menlu Jepang dan India, Menlu Retno sejak tiba di Italia terus melakukan pembicaraan bilateral dengan sejumlah menteri luar negeri, seperti Menlu Kanada, Menlu Italia, Menlu Brunei Darussalam, Singapura hingga Spanyol.