Wagubsu Ijeck: Belajar Tatap Muka Ditunda di Seluruh Sumut
Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagubsu) Musa Rajeckshah (Ijeck)/ IST

Bagikan:

MEDAN - Pemprov Sumatera Utara sepakat menunda pelaksanaan pembelajaran tatap muka pada Juli mendatang. Penundaan dilakukan lantaran kondisi penyebaran COVID-19 yang terus meningkat. 

Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagubsu), Musa Rajeckshah (Ijeck) usai rapat koordinasi lanjutan persiapan pembelajaran secara tatap muka di sekolah, Rabu 30 Juni di Medan. 

"Hari ini kita rapat untuk keputusan tentang pembelajaran tatap muka, dan sudah diputuskan bersama untuk wilayah Sumatera Utara, seluruh kabupaten/kota sepakat untuk tatap muka ditunda dari jadwal yang sudah ditentukan dari pemerintah pusat tanggal 12 Juli 2021," kata Ijeck. 

Meskipun ditunda, Ijeck memastikan pembelajaran daring tetap berlangsung. Rencananya, Pemprov Sumut akan melihat perkembangan COVID-19 hingga Agustus 2021.

"Ditunda melihat perkembangan kesehatan dan wilayah di daerah Sumut sampai bulan Agustus nanti akan diumumkan kembali. 

Pembelajaran, baik penerimaan siswa baru tetap dilaksanakan melalui media online dan zoom," ujarnya. 

Pendidikan di masa pandemi COVID-19 ini, kata Ijeck tak bisa berjalan sendirian. Dia tak ingin, pelaksanaan pembelajaran tatap muka malah menjadi klaster baru penyebaran COVID-19. 

"Jadi sejalan dengan itu, supaya bisa juga vaksinasi ini secara massal didapatkan masyarakat kita, apalagi saat ini pak presiden sudah menyampaikan sudah dibolehkan untuk anak remaja usia 12-17 tahun mendapatkan vaksinasi," sebutnya. 

Terkait pelaksanaan vaksinasi terhadap anak usia 12-17 tahun, Ijeck mengatakan pihaknya segera menyiapkan prosedur vaksinasi. 

Saat ini, Pemprov Sumut tengah mengusulkan ke Kementerian Kesehatan untuk menambah kuota vaksin di wilayah Sumut. 

"Ini kita mau usulkan ke Kementerian Kesehatan, karena kita memang dikasih kuota saat ini lebih kurang 2 juta 500 sekian jumlah vaksin dengan jumlah penduduk kita 15 juta. Apalagi dengan anak-anak dibolehin kita mau minta tambah kuota vaksin ini," ujar Ijeck.