PDIP Sindir Keras Gubsu Edy yang Jewer Pelatih Biliar karena Tak Tepuk Tangan saat Pidato: Kita Khawatir Presiden pun Nanti Dijewer
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi/FOTO DOK Pemprov Sumut

Bagikan:

MEDAN - Aksi Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi yang menjewer telinga pelatih biliar pada PON Papua hanya karena tidak tepuk tangan saat Edy berpidato, dikritik banyak pihak.

Mantan Pangkostrad itu dinilai tidak memberikan keteladanan, hanya mempertontonkan rendahnya adab. Apalagi keluar kata-kata yang tidak pantas dari mulut Gubsu Edy yang disebut PDI Perjuangan mempermalukan diri sendiri. 

Wakil Ketua DPD PDIP Sumut Aswan Jaya menyebut, aksi Gubsu Edy Rahmayadi tersebut tak mencerminkan visinya untuk membawa masyarakat Sumut bermartabat sedikit pun. 

"Kita khawatir, presiden nanti pun akan dijewernya saat hanya karena tidak tepuk tangan saat Gubsu pidato," kata Aswan, Rabu, 29 Desember. 

Aswan melihat, saat ini Sumut dalam keadaan darurat kepemimpinan. Ia menyarankan, agar Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajeckshah (Ijeck) untuk mengambil alih kepemimpinan. 

"Sebaiknya, Musa Rajekshah sebagai Wakil Gubernur mengambil langkah-langkah untuk menjalankan fungsi keteladanan sebagai pemimpin rakyat di Sumut," sebutnya. 

Aswan yakin, dengan mengambil banyak peran, Wagubsu Ijeck bisa menyelamatkan Sumut dari gubernur yang sering mengeluarkan pernyataan yang membuat ricuh.

"Di sisi lain, kita mengetahui bahwa pembangunan di Sumut tidak berjalan dengan baik tapi justru banyak menimbulkan kontroversi. Karena itu dalam situasi emergency seperti ini, maka Wagubsu mengambil peran lebih banyak," paparnya. 

Sementara itu, pelatih biliar yang dijewer Gubsu Edy, Khoiruddin Aritonang alias Choki mengaku akan melaporkan Gubsu Edy ke Polda Sumut, Kamis, 30 Desember.

"Besok buat laporan (ke Polda Sumut)," ujar Choki kepada wartawan, Rabu, 29 Desember.

Choki menjelaskan alasan dirinya memilih lapor polisi, perbuatan Gubsu Edy disebut kategori perbuatan tidak menyenangkan dan mempermalukannya saat menyerahkan tali kepada pelatih dan atlet peraih medali PON XX Papua di rumah dinas Gubernur di Kota Medan, Senin 27 Desember.

Choki mengungkapkan kronologi dirinya dipanggil Edy Rahmayadi naik ke podium saat memberikan kata sambutan dalam acara tersebut.

"Saya pun, bingung kenapa dipanggil dia, sampai di atas pertanyaan kenapa kamu tidak tepuk tangan saat saya berbicara. Aku bingung, apa yang harus aku tepuk tangankan," kata Choki.

Dia menilai pernyataan yang disampaikan Gubsu Edy saat itu tergolong biasa. Choki membantah keras informasi dirinya ditegur, karena tertidur.