MEDAN - Bupati Tapanuli Tengah, Bakhtiar Ahmad Sibarani ikut menanggapi aksi Gubernur Sumut (Gubsu) Edy Rahmayadi menjewer kuping pelatih PON Papua cabor biliar. Gubsu Edy disarankan meminta maaf karena kejadian itu sudah jadi perhatian nasional.
"Lebih bermartabat kalau pak Gubernur Edy Rahmayadi meminta maaf kepada pelatih biliar yang dipermalukan saat penyerahan tali asih itu," kata Bakhtiar Sibarani dikutip ERA.id, Kamis, 30 Desember.
Bakhtiar menduga yang dilakukan Gubsu Edy terhadap Khoiruddin Aritonang hanya candaan. Tapi Bupati Tapteng tetap menyarankan agar persoalan dengan pelatih Biliar itu diluruskan dengan menyampaikan permintaan maaf.
"Saya hanya menyarankan kepada Pak Edy untuk meminta maaf. Karena menurut saya, mungkin saja memang pada saat kejadian pak Gubernur mungkin bercanda kepada pelatih tersebut dan orang menilai berbeda. Tapi kalau segera diluruskan serta bisa menyampaikan maaf itu jauh lebih bijak. Karena orang yang mengakui kesalahan jauh lebih hebat daripada orang yang selalu mencari pembenaran dari apa yang dibuatnya," ujarnya.
BACA JUGA:
Menurutnya, sebagai seorang kepala daerah harus menjadi pemimpin kepada masyarakat. Ia menilai tindakan mempermalukan orang tidak layak dipertontonkan di masyarakat.
Apalagi, yang bersangkutan diundang untuk menerima tali asih di hari itu, tentu atlet yang dilatihnya meraih prestasi saat PON XX Papua lalu.
"Sebagai pemimpin harus berjiwa satria. Saya juga kepala daerah meski pun di tingkat II. Tidak ada salahnya untuk meminta maaf atas perilaku yang sudah kita lakukan. Tapi itu saran saya semua kembali kepada Pak Edy sebagai Gubernur Sumut," kata Bupati Tapteng.
Sebelumnya pelatih biliar Khoiruddin Aritonang alias Choki mengaku akan melaporkan Gubsu Edy Rahmayadi ke polisi. Choki mengungkapkan kronologi dirinya dipanggil Edy Rahmayadi naik ke podium saat memberikan kata sambutan dalam acara tersebut.
"Saya pun, bingung kenapa dipanggil dia, sampai di atas pertanyaan kenapa kamu tidak tepuk tangan saat saya berbicara. Aku bingung, apa yang harus aku tepuk tangankan," kata Choki.
Dia menilai pernyataan yang disampaikan Gubsu Edy saat itu tergolong biasa. Choki membantah keras informasi dirinya ditegur, karena tertidur.