Tinjau Vaksinasi di Kota Kendari, Jokowi Berikan Jaket Krem yang Dipakainya ke Seorang Pemuda
Presiden Joko Widodo tinjau vaksinasi di Kendari (Foto: BPMI Setpres)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau pelaksanaan vaksinasi di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Dalam kesempatan itu, dirinya sempat memberikan jaket berwarna krem yang tadinya dia gunakan kepada seorang pemuda yang tengah mengantri menunggu giliran vaksin COVID-19.

Kejadian tersebut terpantau dari YouTube Sekretariat Presiden. Saat itu, Jokowi yang menggunakan kemeja putih dipadukan dengan jaket berwarna krem berjalan berkeliling tenda tempat vaksinasi COVID-19 berlangsung.

Tiba-tiba dirinya berhenti dan memanggil seorang pemuda kemudian melepas jaket yang digunakannya. Begitu pemuda tersebut maju, Jokowi langsung memasangkan jaket yang digunakannya.

Setelah jaket digunakan, pemuda tersebut kemudian ingin bersalaman dengan Jokowi. Tapi, Jokowi menolaknya dengan mengatupkan tangannya di depan dadanya.

Adapun dalam kegiatan tersebut, eks Gubernur DKI Jakarta ini didampingi sejumlah pejabat setempat serta tampak juga Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto serta Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Rosan Roeslani.

Usai meninjau pemberian vaksinasi COVID-19, Presiden Jokowi sempat melakukan teleconfrence untuk memantau pelaksanaan pemberian vaksinasi di tempat lainnya termasuk di Kota Baubau.

Dalam kesempatan itu, Jokowi mengapresiasi pemberian vaksin di kota tersebut yang berjalan dari pagi hingga malam hari.

"Ya, bagus pagi siang malam terus. Karena kita memang harus terus mengejar target untuk bulan Juli ini 1 juta per hari dan pada Agustus 2 juta per hari," kata Jokowi dalam teleconfrence yang disiarkan di YouTube Sekretariat Presiden, Rabu, 30 Juni.

Dia meminta semua kabupaten dan kota memberikan dukungan dengan melaksanakan vaksinasi COVID-19 sebanyak-banyaknya. Sehingga target yang telah ditetapkan bisa terlampaui.

"Jadi semua kabupaten harus memberikan dukungan dengan jumlah sebanyak-banyaknya sehingga target itu bisa kita lampaui karena kita memang harus mengejar angka-angka yang sudah kita kalkulasi," demikian.