Pejabat Kurdi Tewas dalam Operasi Intelijen di Irak, Presiden Erdogan: Kami Terus Membasmi Terorisme
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. (Wikimedia Commons/Kremlin.ru/The Presidential Press and Information Office)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengumumkan seorang petinggi Kurdi dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK) tewas dalam sebuah operasi intelijen, seraya menegaskan pihaknya akan terus membasmi terorisme. 

Melansir The National News Senin 7 Juni, Presiden Erdogan menyebut penjabat senior PKK yang diketahui bernama Selman Bozkir tersebut, tewas dalam operasi intelijen Turki yang dilaksanakan di Irak.

Dalam keterangannya Presiden Erdogan menuduh PKK menggunakan daerah pegunungan di utara Irak, sebagai batu loncatan untuk pemberontakan melawan negara Turki.

"Kami tidak akan membiarkan organisasi separatis yang mengerikan menggunakan Makhmur sebagai inkubator terorisme," kata Erdogan ada pernyataannya di Twitter Minggu 6 Juni. 

“Kami akan terus membasmi terorisme pada sumbernya," tegas Presiden Erdogan.

Selain Selman Bozkir, operasi tersebut menurut sumber keamanan juga melumpuhkan dua teroris yang berada bersamanya saat itu. Namun, nama keduanya tidak diungkap.

"Selman Bozkir, dengan nama sandi 'Dokter Huseyin', manajer senior organisasi teroris PKK dan manajer umum Makhmur (Irak), dilumpuhkan oleh para pahlawan Organisasi Intelijen Nasional (MIT) kita kemarin (Sabtu)," jelas Erdogan seperti melansir Anadolu.

Bozkir dicari oleh MIT karena ia berfungsi sebagai biang keladi di situs tersebut, digambarkan sebagai kamp pengungsi, tetapi sebenarnya berfungsi sebagai tempat perekrutan dan pelatihan untuk PKK.

Dia telah bergabung dengan kelompok teror pada 1960-an dan mengorganisir kegiatannya di Eropa selama bertahun-tahun. Dia juga bertanggung jawab atas kegiatannya di Inggris selama waktu itu.

Sebelum dikirim ke Makhmur, Bozkir mengelola aliran dana untuk kelompok teror di Irak utara. Kemudian dia bertanggung jawab atas Makhmur karena PKK terpojok oleh operasi Turki di Qandil.

Terpisah, direktur komunikasi kepresidenan Fahrettin Altun memperingatkan, semua teroris akan berakhir seperti dia (Bozkir) dan teroris lainnya yang sudah ditangkap.

Didirikan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa pada akhir 1990-an untuk menampung orang Kurdi Turki, Kamp Makhmur dihantam pada Sabtu oleh serangan pesawat tak berawak Turki yang menewaskan tiga warga sipil, kata seorang pejabat Kurdi dari kamp tersebut kepada AFP.

Turki yang menuduh PKK menjalankan Kamp Makhmur, 250 kilometer perbatasan Turki, sering melakukan operasi lintas batas dan serangan udara di pangkalan belakang PKK di Irak.

Awal pekan ini Erdogan menyamakan kamp Makhmur dengan wilayah Gunung Qandil di sepanjang perbatasan timur Irak, di mana PKK memiliki pangkalan.

"Jika PBB tidak membersihkan distrik ini, kami akan menjaganya dalam kapasitas kami sebagai negara anggota PBB," Presiden Erdogan memperingatkan.

Untuk diketahui, pasukan Turki telah mempertahankan jaringan pangkalan di Irak utara sejak pertengahan 1990-an, berdasarkan perjanjian keamanan yang dibuat dengan pemerintah mendiang  Saddam Hussein.

Sementara, PKK telah melancarkan pemberontakan di tenggara Turki yang sebagian besar penduduknya Kurdi sejak 1984, merenggut lebih dari 40.000 korban jiwa.