Erdogan Butuh Waktu Selamati Biden, Tanda Eratnya Hubungan Pribadi dengan Trump
Presiden AS Donald Trump dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (Sumber: Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan akhirnya mengucapkan selamat kepada Joe Biden. Erdogan juga menyampaikan terima kasihnya kepada Donald Trump.

Pernyataan itu disampaikan Erdogan pada Rabu, 11 November. Butuh beberapa hari sejak Biden dinyatakan memenangi electoral votes Pemilu AS, hingga Erdogan memberi selamat kepada Biden.

Banyak analis menilai sikap Erdogan itu menunjukkan hubungan pribadi yang dekat antara ia dan Trump. Kepada Trump, Erdogan mengirim pesan bahwa apapun hasil Pemilu AS, ia berterimakasih atas "persahabatan yang hangat dari Trump selama empat tahun menjabat Presiden AS.

Hubungan Turki dan AS selama masa pemerintahan Trump memang terbilang hangat, meski dua negara juga pernah terlibat perseteruan. Salah satunya menyangkut dukungan AS kepada milisi Kurdi Suriah yang dianggap Erdogan sebagai ancaman besar keamanan Turki.

Melanjutkan pernyataannya, Erdogan juga menyatakan harapan tentang hubungan lebih erat di antara dua negara. Erdogan berkata kepada Biden bahwa dia ingin lebih jauh mengembangkan dan memperkuat hubungan kedua negara.

"Selamat kepada Anda atas keberhasilan pemilu Anda dan menyampaikan keinginan tulus saya untuk perdamaian dan kesejahteraan rakyat AS," kata Erdogan dalam pernyataan yang disiarkan kantornya, seperti dikutip AFP, Rabu, 11 November.

Masalah-masalah lain yang membuat tegang Ankara dan Washington adalah pembelian sistem pertahanan peluru kendali canggih Rusia oleh Turki. Selain itu, ada juga penolakan AS dalam mengekstradisi ulama Turki yang dituding Erdogan merancang kudeta gagal pada 2016.

Pemerintah Turki sempat terusik oleh pernyataan Biden dalam wawancara dengan New York Times Desember tahun lalu yang menyebut Erdogan "otokrat." Biden juga mengkritik kebijakan Erdogan terhadap Kurdi.

Pihak Erdogan membalas dengan menyebut pernyataan Biden itu arogan dan hipokrit. Sikap Erdogan adalah salah satu yang paling dinanti, selain sikap pemimpin dunia lain yang erat urusan dengan AS, seperti Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden China Xi Jinping dan Presiden Brazil Jair Bolsonaro, yang mana semuanya belum memberi selamat kepada Biden.