Xi Jinping Ucapkan Selamat untuk Biden, Butuh Waktu Lebih Lama dari Dahulu Ia Selamati Trump
Presiden China Xi Jinping (Carlos Garcia Rawlins/Reuters, Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden China Xi Jinping memberi selamat kepada Joe Biden atas kemenangan dalam penghitungan suara Pemilu Amerika Serikat (AS), 3 November lalu. Xi berharap kemenangan Biden membawa perkembangan positif bagi hubungan bilateral dua negara. Namun, ucapan Xi untuk Trump dahulu diucapkan lebih cepat ketimbang untuk Biden kali ini.

Kantor berita resmi China, Xinhua memberitakan Xi mendorong stabilisasi dan upaya-upaya "menyehatkan" hubungan China dan AS. Xi mengatakan hubungan positif dua ekonomi terbesar dunia itu tak hanya baik bagi dua negara tapi juga dunia internasional.

Di hari yang sama, Wakil Presiden China Wang Qishan memberi selamat kepada Biden dan pasangannya, Kamala Harris. Tak seperti Xi, Wang tak menyertakan harapan apapun.

Hubungan China-AS selama empat tahun masa jabatan Presiden AS Donald Trump memburuk hingga menyentuh titik terendah dalam beberapa dasawarsa belakangan. Kedua negara terlibat dalam perselisihan membara menyangkut berbagai masalah, dari perdagangan, teknologi, hingga politik Hong Kong dan virus corona.

Ketika diminta komentar, seorang pejabat tim transisi Biden mengatakan, "Kami menghargai ucapan selamat dari semua pemimpin dunia yang telah menyampaikannya, termasuk Presiden Xi."

Selama kampanye pemilihan, Biden bersumpah akan bersikap tegas terhadap pengaruh China yang meluas di seluruh dunia. Biden juga lebih dari satu kali menyebut Xi "preman" dalam praktik hak asasi manusia (HAM) yang dijalankannya.

Pada Selasa, 25 November, saat secara resmi mengumumkan timnya untuk kebijakan luar negeri, Biden mengatakan para sekutu menantikan AS menegaskan kembali peran bersejarahnya sebagai pemimpin global di Pasifik. Di kawasan itu China berusaha menggantikan AS sebagai kekuatan dominan.

Biden, yang akan menjabat pada 20 Januari telah memprioritaskan untuk mendorong kemajuan dalam perubahan iklim, nonproliferasi nuklir, dan kesehatan global. Ia akan membutuhkan kerja sama dari China dalam upaya-upaya itu.

Kementerian Luar Negeri China memberi selamat kepada Biden pada 13 November, hampir sepekan setelah banyak sekutu AS melakukannya, di waktu yang sama juga ketika Trump masih menentang hasil pemilu. Pada 2016, Xi mengirim ucapan selamat kepada Trump pada 9 November, sehari setelah pemilihan presiden tahun itu, lebih cepat dari Xi mengucapkan selamat pada Biden.