Sepekan Bergeming, China Akhirnya Beri Selamat pada Biden
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin (Sumber: Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah China akhirnya menyampaikan selamat kepada Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Joe Biden pada Jumat, 13 November. Ucapan selamat itu disampaikan setelah melihat perkembangan suara Biden yang terus menggungguli Donald Trump selama hampir sepekan setelah pemilihan Presiden (Pilpres) AS.

“Kami menghormati pilihan rakyat Amerika. Kami mengucapkan selamat kepada Biden dan Harris, ” ungkap juru bicara Kementerian Luar Negeri, Wang Wenbin dikutip Reuters.

“Kami memahami hasil Pilpres AS. Pemenang akan ditentukan menurut hukum dan prosedur, "tambahnya, mengulangi sikap Beijing sebelumnya.

Lantas, China tak terlalu mempedulikan posisi Trump yang menolak hasil Pilpres AS. Hal itu dibuktikan dengan sikap China yang enggan berkomentar terkait rencana Trump mengajukan gugutan terhadap kecurangan proses pemungutan suara.

Sementara itu, selama Trump memimpin AS, hubungan antara AS dan China tampak berada di titik terendah. Perselisihan seperti teknologi, perdagangan, isu Hong Kong, muslim Uighur hingga kehadiran pandemi COVID-19 membuat hubungan kedua negara semakin renggang. Padahal, Presiden China, Xi Jinping adalah orang yang mengirim ucapan selamat kepada Trump dahulu, sehari setelah mengalahkan Hillary Clinton pada 2016.

Sejauh ini Biden dinyatakan menang electoral vote dengan capaian 290 berbanding 214 yang diperoleh Trump. Biden lebih dari cukup untuk memegang kunci ke Gedung Putih.

Sementara kota-kota besar di AS merayakan kemenangan Biden, di negara bagian lainnya, para pendukung Trump bereaksi dan menyangkal hasil kemenangan capres dari Partai Demokrat tersebut. Tak sedikit massa pendukung Trump berdemonstrasi dan meminta proses pemungutan suara ulang dan mengklaim jika Presiden Trump menang.