Biden Berhasil Menaklukkan Arizona, Basis Massa Partai Republik Sejak 1948
Joe Biden dan Barack Obama (Sumber: Wikimedia Commons)

Bagikan:

JAKARTA - Kandidat presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat Joe Biden akhirnya berhasil menang di Arizona, negara bagian yang selama lebih dari tujuh dekade dikuasai Partai Republik. Kemenangan itu tentu menandakan adanya perubahan menumental di wilayah tersebut.

Mengutip CNN, Jumat 13 November. kemenangan Joe Biden di Arizona semakin mengukuhkan posisinya untuk menggeser Donald Trump dari kursi kepresidenan. Hal ini tentu pertanda buruk bagi Republikan. Pasalnya, tiga daerah negara bagian kunci berhasil disabet Partai Demokrat.

Beberapa faktor kemenangan Joe Biden di Arizona adalah populasi masyarakat Latin yang berkembang yang bersandar pada Partai Demokrat dan lonjakan pemilih yang pindah ke Arizona dari negara bagian yang lebih liberal seperti California dan Illinois. Pemilih dari pinggiran kota secara mencolok putus asa dengan Partai Republik yang dipimpin oleh seseorang seperti Trump.

Arizona yang kini menjadi "blue states" --sebutan bagi wilayah yang dikuasai Demokrat-- bergerak lebih dekat ke wilayah tetangganya, Nevada, di mana Demokrat juga telah mengambil kendali pemerintahan. Ini membuat Nevada menjauh dari kecenderungan spektrum kanan tradisional.

Kemenangan Partai Demokrat akhirnya berlabuh di Maricopa County, Arizona. Maricopa County adalah daerah dengan pertumbuhan tercepat di Arizona. Arizona berubah selama dua dekade terakhir menjadi pusat metropolitan yang luas dan komunitas yang terencana.

"Maricopa County memenangkan negara bagian Arizona untuk Mark Kelly dan Joe Biden," kata Steven Slugocki, ketua Partai Demokrat Maricopa County. "Di Maricopa, kami berkomitmen dengan sumber daya kami untuk menghubungi pemilih kulit berwarna, wanita, dan kelompok yang secara tradisional kurang terwakili di seluruh negara bagian. Strategi kami terbukti efektif."

Setelah 1948

Biden adalah orang kedua dari Partai Demokrat yang memenangkan Arizona sejak 1948, yang mana saat itu dimenangkan oleh Harry Truman. Bill Clinton nyaris memenangkan Arizona pada 1996, tetapi Arizona bergerak lebih jauh ke kanan dalam dua dekade berikutnya.

Kala itu masyarakatnya memilih pendukung imigrasi garis keras seperti Gubernur Jan Brewer dan Joe Arpaio. Saat itu Brewer dan Arpaio diharapkan agar mengesahkan undang-undang seperti SB 1070, undang-undang negara bagian kontroversial yang mensyaratkan petugas untuk melakukan pemeriksaan imigrasi sambil menegakkan hukum lainnya. 

Kemenangan Demokrat di Arizona tak jauh dari peran besar akar rumputnya. Banyak di antaranya berfokus pada pertumbuhan populasi masyarakat Latin di negara bagian itu dengan bersatu menjadi oposisi Arpaio dan tindakan keras imigrasinya.

Kelompok-kelompok itu menyediakan Partai Demokrat Arizona blok bangunan yang dibutuhkan untuk tumbuh menjadi kekuatan berpengaruh yang mampu memenangkan kursi Senat pada 2018. Kini, dua tahun kemudian, mereka berhasil merebut kursi Senat dan presiden.

"Tahun ini adalah kemenangan selama lebih dari satu dekade bekerja di negara bagian ini," kata Laura Dent, direktur eksekutif Chispa Arizona. "Sudah lebih dari satu dekade pembangunan dan kerja pengorganisasian yang berkelanjutan di antara siklus pemilu sangat penting."

Kemenangan Biden di Arizona bukanlah karena Trump tidak berusaha keras. Trump menggelar tujuh acara di Arizona pada 2020. Sementara Biden hanya menggelar satu acara setelah Konvensi Nasional Partai Demokrat selama musim panas dan tur bus kampanye pada Oktober.

Meski demikian, kegiatan yang dibuat Trump tidak menutup mata masyarakat Arizona yang ingin perubahan. Selain itu, kunjungan sekali oleh Biden yang langsung fokus pada pendidikan, perawatan kesehatan, dan ekonomi yang terpenting, 

"Jelas, pemilih menginginkan sesuatu yang baru dari Arizona. Para pemilih bersemangat dan bersemangat untuk memilih. Pemilihan di Maricopa County aman, terjamin, dan transparan," kata salah seorang petugas.