Kabar Baik dari Kediri, Kasus COVID-19 Terpantau Stabil Usai Lebaran
Ilustrasi (Foto: Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Dinas Kesehatan Kota Kediri, Jawa Timur, mengungkapkan kasus COVID-19 di Kota Kediri, terpantau stabil dari hasil evaluasi dua pekan usai Idulfitri atau Lebaran 2021.

"Alhamdulillah, sejauh ini laju kasus COVID-19 di Kota Kediri terpantau stabil," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Kediri Alfan Sugiyanto di Kediri, dilansir Antara, Senin, 31 Mei.

Ia mengatakan, Pemkot Kediri juga memberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat saat libur hari raya Idulfitri seperti larangan mudik, meminta masyarakat untuk bersilaturahmi secara daring, hingga penerapan PPKM skala mikro di tingkat kelurahan. 

Kebijakan tersebut terbukti mampu  mengantisipasi lonjakan kasus yang kemungkinan timbul baik sebelum, saat dan setelah lebaran.

Menurut dia, saat ini ketersediaan tempat tidur isolasi COVID-19 di rumah sakit yang ada di Kota Kediri juga terpantau aman.

"Dari total 391 tempat tidur yang tersebar di 12 rumah sakit di Kota Kediri, per Minggu (30/5) tersisa 337 tempat tidur," ujar dia.

Rumah sakit yang menyediakan tempat tidur untuk isolasi pasien COVID-19 di Kota Kediri itu meliputi RSUD Gambiran (sisa 120 tempat tidur/TT), RS Bhayangkara (sisa 62 TT), RSM Ahmad Dahlan (sisa 58 TT), RS Baptis (sisa 32 TT), RS DKT (sisa 10 TT), RS Lirboyo (sisa tiga TT), RS Ratih (sisa 1 TT), RS Dhaha Husada (sisa satu TT), RSIA Citra Keluarga (sisa satu TT), RSIA Nirmala (sisa satu TT), RSIA Melinda (sisa satu TT), dan RS Lapangan Kilisuci (sisa 60 TT).

Sementara itu, pihak kelurahan juga berupaya keras secara aktif melaksanakan PPKM skala mikro. Seperti di Kelurahan Banjarmlati, Kota Kediri, penjagaan posko PPKM dilakukan selama satu pekan penuh.

"Kami jaga selama satu pekan penuh, jika ada yang diisolasi di kelurahan, penjagaan juga dilakukan selama 24 jam," kata Lurah Banjarmlati, Kota Kediri Nanang Jumari.

Senada dengan Lurah Burengan, Kota Kediri Adi Sutrisno. Ia mengatakan bahwa di posko PPKM Burengan juga dilakukan penjagaan penuh. Selain itu, pihaknya juga aktif melakukan patroli di tempat-tempat yang berpotensi menimbulkan kerumunan.

"Setiap malam petugas piket posko PPKM mikro bersama dengan unsur 3 pilar, melaksanakan pemantauan plus himbauan untuk tetap mematuhi protokol kesehatan," kata Adi.

Walaupun kasus COVID-19 di Kota Kediri pascalebaran terpantau stabil, pemkot tetap meminta masyarakat untuk menjalankan protokol kesehatan 5M yang meliputi memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas.

Hingga Minggu, 30 Mei di Kota Kediri terdapat 1.409 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19. Terdapat 12 orang yang masih dirawat, 1.253 orang yang sudah sembuh dan 144 orang telah meninggal dunia.