Bagikan:

BOGOR - Wakil Wali Kota Bogor, Jawa Barat Dedie Rachim terkonfirmasi positif COVID-19 dengan gejala ringan berupa flu.

Wali Kota Bogor Bima Arya mengonfirmasi kebenaran kabar terpaparnya Dedie Rachim. Bima Arya menjelaskan hasil positif COVID-19 tersebut didapat setelah Dedie Rachim melakukan tes PCR sebelum bertemu putrinya yang sedang mengandung.

“Pak wakil melaksanakan tes usap PCR, karena akan bertemu putrinya yang sedang hamil. Hasilnya tes PCR menunjukkan beliau positif,” kata Bima Arya dilansir Antara, Jumat, 4 Maret.

Bima menyampaikan kondisi kesehatan Dedie terpantau stabil, karena hanya bergejala ringan berupa flu, sehingga melakukan isolasi mandiri di rumah (isoman).

“Kondisi pak wakil baik-baik saja dengan flu sangat ringan. Selama isolasi mandiri, tim tenaga kesehatan dari Dinkes terus memonitor kondisi beliau. Semoga beliau lekas pulih,” kata dia.

Kabar mengenai terpaparnya Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim pertama kali diketahui dari unggahannya di akun media sosial Instagram resminya sekitar pukul 16.00 WIB.

Dedie menuliskan setelah dua tahun sejak awal Maret 2020 saat kasus COVID-19 pertama kali tercatat di Kota Bogor, segala upaya sebagai Ketua Satgas COVID-19 dikerahkan untuk penanganan terbaik.

"Akhirnya hari ini, saya pun harus mengalaminya. Hasil tes usap PCR menujukan saya positif. Mohon doanya dari semua," katanya lebih lanjut.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil merespons akun Dedie Rachim dengan turut mendoakan kesembuhannya.

"Semoga lekas sembuh dan pasti pulih kang. Doa dari kami," tulis Ridwan Kamil.

Pun juga Bima Arya yang pernah mengalami positif di awal pandemi COVID-19 meyakini bahwa kesehatan Dedie Rachim akan segera pulih.

"Pak wakil yang sigap selalu, Insya Allah positifnya segera berlalu, jangan lupa banyak minum madu. Kota Bogor membutuhkan dirimu, ku hampa tanpamu," tulis Bima.

Menurut data Dinas Kesehatan Kota Bogor pada Jumat (4/3), ada penambahan 220 kasus positif baru, 496 pasien sembuh, dan nol kasus meninggal.

Dengan penambahan itu, jumlah konfirmasi aktif di Kota Bogor sebanyak 7.906 orang, 48.245 pasien sembuh, dan total kasus meninggal 535 kasus.